Logo SitusEnergi
Sumber Pendapatan Perusahaan Tambang PT MBMA Berasal dari Operasional Smelter RKEF Sumber Pendapatan Perusahaan Tambang PT MBMA Berasal dari Operasional Smelter RKEF
Jakarta, Situsenergi.com Sumber pendapatan PT Merdeka Battery Minerals Tbk (MBMA) saat ini masih berasal dari operasional smelter RKEF yang menghasilkan Nickel Pig Iron (NPI)... Sumber Pendapatan Perusahaan Tambang PT MBMA Berasal dari Operasional Smelter RKEF

Jakarta, Situsenergi.com

Sumber pendapatan PT Merdeka Battery Minerals Tbk (MBMA) saat ini masih berasal dari operasional smelter RKEF yang menghasilkan Nickel Pig Iron (NPI) dengan kapasitas produksi mencapai 38 ribu nikel per tahun pada 30 September 2022.

Demikian diungkapkan Wakil Presiden KIPP Direktur MBMA Jason Greive dalam keterangannya yang dikutip di Jakarta, Jumat (31/3/2023).

“Selain itu, kita juga berfokus pada standar Enviromental, Social, and Corporate Governance (ESG) mengikuti regulasi yang telah ditetapkan pemerintah,” kata Jason Greive.

Dia berharap, perusahaan pertambangan dan hilirisasi nikel terintegrasi itu juga mampu menerapkan standar ESG untuk proyek RKEF dan High Pressure Acid Leaching (HPAL) dengan baik.

“Perusahaan juga berkomitmen untuk menjalankan proses bisnis sesuai dengan prinsip tata kelola Environmental, Social and Governance atau ESG. Ini adalah salah satu bentuk dukungan perusahaan untuk mencapai target net-zero emission pada tahun 2050,” ujar Jason.

Kardaya Warnika: Reformasi Subsidi BBM Harus Utamakan Stok

Di samping itu, kata dia, MBMA telah menjalin kerjasama dengan grup Tsingshan, Huayou, serta Contemporary Amperex Technology (CATL) yang merupakan pemain global dalam rantai nilai baterai kendaraan bermotor listrik.

BACA JUGA   Bumi Resources Minerals Kantongi Dana Rp1,6 T Dari Right Issue

Sebagai perusahaan yang akan mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada April mendatang, MBMA memiliki fundamental yang cukup solid. Sampai September 2022, perusahaan telah mencatatkan pendapatan usaha senilai 289,45 juta dolar AS dengan laba kotor sebesar 31,31 juta dolar AS,” pungkasnya.

Sementara Presiden Direktur MBMA Devin Ridwan mengatakan, pihaknya memproyeksikan mampu memproduksi 88 ribu ton nikel per tahun setelah menyelesaikan pembangunan smelter Rotary Kiln Electric Furnance (RKEF) baru pada semester kedua nanti.

“Total investasi untuk tahap satu kami rencanakan berkisar 1,28 miliar dolar untuk 60 ribu ton kapasitas tahap pertama. Semester kedua nanti, kami akan memulai produksi RKEF ketiga, tentunya ini juga yang akan kami utamakan untukSumber Pendapatan Perusahaan Tambang PT MBMA Nerasal dari Operasional Smelter RKEF menyumbang pendapatan perusahaan,” katanya.(Ert/SL)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *