

Optimis Sektor Energi Stabil, DPR Imbau Masyarakat Tak Panik Soal Kenaikan Kurs Dolar dan Konflik Iran – Israel
ENERGI April 19, 2024 Editor SitusEnergi 0

Jakarta, situsenergi.com
Masyarakat diimbau untuk tidak panik di tengah kenaikan kurs dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah, serta eskalasi konflik Iran-Israel yang saat ini sedang terjadi.
Imbauan ini disampaikan Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Bambang Haryadi dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Kamis (18/4).
“Kita optimistis sektor energi masih stabil. Soal harga dolar itu memang baru-baru ini ya, kenaikannya masih fluktuatif. Kita harus berpikir positif,” kata Bambang.
Menurut Bambang, parlemen dan pemerintah juga sepakat untuk fokus mengawal Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) terbaru.
“Apalagi dalam rencana ke depan, Indonesia perlahan sudah mulai meninggalkan energi berbahan bakar fosil. Hal ini selaras dengan revisi RUPTL 2021-2030 telah sejalan dengan Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN),” papar Bambang.
Setidaknya dalam revisi kali ini, lanjut Bambang, PLN berencana menambah porsi pembangkit energi baru dan terbarukan sebesar 75 persen.
“Pada dasarnya kami terus menggenjot seluruh pembangunan dalam RUPTL. Sebab nanti pertumbuhan ekonomi yang diharapkan akan berkaitan dengan ketersediaan energi,” lanjut Bambang.
Pada kesempatan itu, Bambang juga menyoroti keluhan PLN soal kelebihan suplai listrik nasional.
Menurutnya, hal ini perlu dikaji lagi karena bertolak belakang dari fakta di lapangan, di mana animo masyarakat terhadap program pasang listrik gratis dari Kementerian ESDM masih tinggi.

“Kami lihat saat Kementerian ESDM pasang listrik gratis masih banyak yang butuh, itu artinya distribusi listrik masih kurang. Problem kita di situ. Nanti mungkin skema distribusi inilah yang perlu diperbaiki,” tukasnya.
Sebelumnya, Kementerian ESDM memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) aman di tengah konflik Iran dengan Israel. Kementerian juga menjamin harga BBM tidak akan berubah hingga Juni meski terjadi eskalasi konflik di Timur Tengah tersebut.(Ert/SL)
No comments so far.
Be first to leave comment below.