Logo SitusEnergi
Green Energy Jadi Tantangan Pembiayaan Investasi Di Masa Depan Green Energy Jadi Tantangan Pembiayaan Investasi Di Masa Depan
Jakarta, Situsenergi.com Renewable energy atau green energy menjadi tantangan tersendiri bagi pembiayaan investasi di masa depan. Sebab, lembaga keuangan global saat ini sudah sangat... Green Energy Jadi Tantangan Pembiayaan Investasi Di Masa Depan

Jakarta, Situsenergi.com


Renewable energy atau green energy menjadi tantangan tersendiri bagi pembiayaan investasi di masa depan. Sebab, lembaga keuangan global saat ini sudah sangat concern terhadap pembangunan berkelanjutan. 


Penurunan emisi karbon dan gas rumah kaca dijadikan persyaratan utama bagi para investor yang membutuhkan pembiayaan oleh mereka. Hal itu disampaikan oleh Mantan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar dalam Diskusi Energi secara virtual, Jumat (23/7/2021). 


Menurut Arcandra, secara garis besar prinsip investasi, terutama di sektor ESDM tidak ada yang berubah.  Investasi, kata dia, tidak mengenal asal negara. Selama investasi itu menguntungkan tentu para investor akan datang dengan sendirinya, termasuk pada sektor industri Smelter maupun Electric Vehicle (EV)


“Ini adalah tantangan, kalau kita buat baterai atau electric vehicle, tentu kedepan dipertanyakan, apakah sumber listruiknya dari batu bara atau tidak. Inilah tantangannya kedepan dalam industri smelter atau electric vehicle,” jelasnya. 


Selain itu, tidak ada hal lain yang berubah. Menurutnya selama regulasinya jelas, bisnisnya menguntungkan, para investor tetap akan berbondong-bondong masuk.  

“Investasi tidak punya kewarganegaraan, dia akan melihat apakah investasi itu menguntungkan. Kalau bisa menghasilkan return yang bagus, maka ia akan berinvestasi kesana,” pungkasnya.


Sebagai informasi saja, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) atau Kementerian Investasi mencatat tren investasi di sektor energi terbarukan di Indonesia sepanjang tahun 2020 meningkat signifikan. 

BACA JUGA   Produk Hilir Sawit Kian Diminati Pasar


Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal BKPM atau Kementerian Investasi Nurul Ichwan memaparkan bahwa nilai investasi di sektor energi hijau  naik dari USD933,93 juta pada 2019 menjadi USD2,17 miliar atau setara Rp30,1 triliun (kurs Rp14.327) pada 2020. 


“Dari 2018 sempat turun tajam pada 2019, tapi pada 2020 naik signifikan dari 644 proyek energi terbarukan menjadi 938 proyek dengan nilai investasi sekitar USD2,1 miliar,” ujarnya. (SNU)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *