Logo SitusEnergi
Inas Zubir: Target Lifting Minyak 1 Juta BOPD di 2030 Adalah Halusinasi Inas Zubir: Target Lifting Minyak 1 Juta BOPD di 2030 Adalah Halusinasi
Jakarta, Situsenergi.com  Target Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Migas (SKK Migas) untuk mencapai liftimg minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan 12... Inas Zubir: Target Lifting Minyak 1 Juta BOPD di 2030 Adalah Halusinasi

Jakarta, Situsenergi.com 

Target Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Migas (SKK Migas) untuk mencapai liftimg minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan 12 miliar kaki kubik gas per hari (BSCFD) pada tahun 2030 adalah halusinasi alias suatu hal yang sulit atau bahakan tifak mungkin dicapai.

Hal itu disampaikan oleh Politisi Partai Hanura, Inas N Zubir, saat dihubungi Situsenergi.com, Sabtu (1/5/2021). Menurut Inas, sah-sah saja SKK Migas memiliki target karena hal itu adalah visi kedepan. Namun demikian, misi atau cara yang dilakukan untuk mencapai target tersebut yang disebutnya sulit untuk dilakukan.

“SKK Migas bisa jadi hanya sekedar menghembuskan angin surga dengan mengatakan bahwa Indonesia masih punya 128 cekungan yang belum di eksplorasi, padahal belum tentu minyak dalam cekungan tersebut ekonomis, padahal biaya unruk ekspolarsi bukanlah sedikit,” ujar Inas yang juga merupakan praktisi sektor migas.

Pada tahun 2019 misalnya, Pertamina disebutnga memulai pencarian potensi minyak dan gas bumi (migas) di laut melalui sur‎vei seismik 2D, sepanjang 30.000 Kilometer dari Bangka sampai Papua, dimana eksplorasi ini menjadi survei terbesar se-Asia Pasifik dan Australia.

BACA JUGA   Kurangi Beban Subsidi BBM, Kebijakan Tegas Dinanti

“Lalu adakah progres-nya yang dinilai ekonomis dan bisa di eksploitasi? Lalu apa kabarnya juga dengan proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) nya Chevron? Karena nampaknya Chevron mundur dan ogah meneruskan proyek ini karena cost-nya sangat tinggi,” kata Inas.

Sedangkan chemical Enchanced Oil Reservoir (EOR), teknologi untuk mengoptimalkan sumur minyak yang sudah tidak produktif, disebutnya juga tersendat-sendat. “Misalnya saja untuk blok Rokan, dimana teknologi dan chemical-nya punya Chevron dan mereka minta dengan harga yang sangat mahal,” ungkapnya.

Maka itu menurutnya, untuk menjawab point-point upaya SKK Migas untuk mencapai target 1 juta BOPD minyak dan 12 BSCFD gas, ia sangat yakin bahwa SKK Migas juga sebenarnya bingung.

“Saya yakin SKK Migas hanya bisa garuk-garuk kepala karena kerjamya cuma teken kontrak, monitoring dan broker minyak bagian Negara,” ujarnya berkelakar.

Terakhir, Inas menyarankan kepada pemangku kebijakan untuk bertindak dengan bijaksana dan mengeluarkan kebijakan yang realistis. Ketimbang mengejar minyak, ia lebih menyarankan agar melakukan optimalisasi terhadap potensi Energi Baru dan Terbarukan (EBT).

“Oleh karena itu cekungan-cekungan yang ada jangan dieksploitasi habis-habisan, lebih baik ditinggalkan saja untuk diwariskan kepada generasi berikutnya. Lupakan ambisi lifting 1 juta barel (BOPD) dan diharapkan Pemerintah fokus dan serius dalam program EBT dengan memanfaatkan CPO sebagai substitusi Crude Oil,” pungkasnya. (SNU/RIF)

BACA JUGA   Lagi, Pertamina Jadi Satu-satunya Perusahaan RI Masuk Fortune Global 500

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *