Logo SitusEnergi
Teknologi Kian Mutakhir, Pengguna PLTS Atap Diharapkan Bertambah Teknologi Kian Mutakhir, Pengguna PLTS Atap Diharapkan Bertambah
Jakarta, Situsenergi.com Indonesia memiliki potensi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap yang cukup besar, yakni mencapai 32.500 MW. Sayangnya hingga saat ini potensi tersebut... Teknologi Kian Mutakhir, Pengguna PLTS Atap Diharapkan Bertambah

Jakarta, Situsenergi.com

Indonesia memiliki potensi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap yang cukup besar, yakni mencapai 32.500 MW. Sayangnya hingga saat ini potensi tersebut baru dimanfaatkan sebesar 31,32 MW peak (MWp).

Direktur Strategi Bisnis dan Portofolio PT Len Industri (Persero) Linus Andor Mulana Sijabat mengatakan, hingga Mei 2021, PLTS atap tercatat digunakan oleh 3.781 pelanggan.

“Kita berharap pengguna PLTS atap terus bertambah menyusul teknologi yang kian mutakhir dan biayanya yang semakin ekonomis. Apalagi saat ini teknologi panel surya sudah semakin mutakhir, sehingga penggunaannya tidak lagi rumit,” katanya seperti dikutip dari laman Kementerian ESDM di Jakarta, Minggu (15/8/2021).

Linus juga mengatakan, bahwa teknologi crystalline yang jamak digunakan pada panel surya juga telah memiliki tingkat efisiensi yang tinggi. Teknologi tersebut sudah mutakhir dan terbukti.

“Teknologi yang banyak digunakan adalah teknologi crystalline. Secara termodinamik, efisiensinya 30 persen secara teoritis, praktisnya mungkin sekitar 27 persen. Teknologi ini sudah mature, jadi sudah pasti proven. Kalau di segi ekonomi sudah pasti ekonomis,” paparnya.

Menurut dia, panel surya hanya perlu diletakkan di area yang terkena sinar matahari langsung, misalnya di atap rumah atau gedung, dan sudah langsung dapat mengalirkan listrik.

BACA JUGA   Perlancar Mudik, Jasa Marga Pastikan Layanan SPKLU Dan SPBU Di Rest Area Optimal

“Kalau kita lihat, solar cell sebenarnya sudah tidak high tech, dapat langsung dipakai. Tinggal dijemur saja ke (sinar) matahari, langsung keluar listrik. Ini sudah umum,” ujarnya

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan kapasitas 70 MWp PLTS atap akan terpasang pada akhir tahun ini.

“Dengan teknologi yang kian mutakhir dan biaya yang semakin ekonomis, pemerintah pun mendorong pemanfaatan PLTS atap yang lebih luas lagi dengan menerbitkan aturan yang ramah bagi penggunanya,” kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi.

Saat ini, lanjut dia, tengah disusun Rancangan Peraturan Menteri (Permen) ESDM tentang Pembangkit Listrik Tenaga Surya Atap yang Terhubung pada Jaringan Tenaga Listrik Pemegang Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik untuk Kepentingan Umum.

Regulasi tersebut merupakan perluasan dari Permen ESDM No.49/2018 tentang Penggunaan Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya Atap oleh Konsumen PT PLN (Persero) jo Permen ESDM No. 13/2019 jo Permen ESDM No. 16/2019.

“Dengan disusunnya Rancangan Permen ESDM terkait PLTS Atap, diharapkan pemanfaatan PLTS atap akan semakin meningkat. Salah satu yang diatur dalam permen ini adalah memperluas pengguna PLTS atap dan meningkatkan nilai keekonomian PLTS atap,” ujar Agung.

BACA JUGA   Kawasan Ekonomi Khusus BBK Butuh Ketersediaan Energi Listrik Yang Besar

Di samping itu, dalam regulasi tersebut juga akan meningkatkan peran masyarakat dalam penggunaan EBT melalui PLTS atap, mencapai target kapasitas PLTS atap dengan memperhatikan sistem ketenagalistrikan pemegang IU PTLU, dan mempercepat proses persetujuan permohonan.

“Selain itu juga mempermudah kelayakan operasi, mempermudah pengawasan dan pengaduan masyarakat, memfasilitasi perdagangan karbon, dan menjaga kestabilan sistem ketenagalistrikan,” pungkasnya.(ERT/RIF)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *