Logo SitusEnergi
Subsidi Energi Bantu Angkat Pertumbuhan Ekonomi Di Kuartal II 2022 Subsidi Energi Bantu Angkat Pertumbuhan Ekonomi Di Kuartal II 2022
Jakarta, Situsenergi.com Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2022 yang tumbuh tinggi sebesar 5,44 persen (yoy) tidak lepas dari implementasi kebijakan pemerintah terkait subsidi... Subsidi Energi Bantu Angkat Pertumbuhan Ekonomi Di Kuartal II 2022

Jakarta, Situsenergi.com

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2022 yang tumbuh tinggi sebesar 5,44 persen (yoy) tidak lepas dari implementasi kebijakan pemerintah terkait subsidi energi dan juga bantuan sosial (bansos). Diketahui subsidi energi dan bansos di tahun 2022 masih tetap diberikan demi menopang daya beli masyarakat.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono, menjelaskan selain dua hal itu, pertumbuhan ekonomi yang terjaga di teritori positif juga akibat strategi Bank Indonesia (BI) yang konsisten menerapkan suku bunga acuan yang rendah. Diketahui BI hingga saat ini menetapkan tingkat suku bunga acuan BI-7 Days Reverse Repo Rate (DRRR) di level 3,50 persen. 

Dijelaskan dengan menahan laju tingkat suku bunga acuan, maka upaya menahan gejolak inflasi bisa terkendalikan. Startegi ini berbeda dengan negara- negara lain seperti AS yang justru menaikkan tingkat suku bunga acuannya. 

“Dari sisi kebijakan moneter, kita tidak mengikuti negara lain dimana bank sentral masih tetap pertahankan suku bunga di level 3,5 persen. Ini memberikan situasi yang kondusif bagi pelaku usaha sehingga aktivitas ekonomi masih berjalan bagus,” kata Margo dalam konferensi pers, Jumat (5/8/2022).

Margo menambahkan Indonesia juga diuntungkan dengan adanya windfall kenaikan harga komoditas di pasar internasional. Hal itu mendorong tingkat penerimaan negara menjadi melebar sehingga pemerintah berani mempertahankan kebijakan subsidi energi. Bahkan subsidi energi ini ditambah besarannya dibandingkan tahun lalu.

“Dengan penerimaan yang bagus pemerintah tetap gelontorkan subsidi energi khususnya untuk menahan harga sehingga ini juga bisa meredam inflasi kita,” sambungnya.

Apabila subsidi energi dan bantuan sosial ini dicabut, lanjut Margo, dimungkinkan akan memberikan efek domino bagi daya beli masyarakat. Pada akhirnya hal itu akan berpengaruh pada tingkat pertumbuhan ekonomi nasional kedepannya.

BACA JUGA   Menteri Jonan Tebitkan Permen ESDM 23/2018 Demi Tingkatkan Produksi Migas

“Kalau subsidi dicabut akan menaikan harga BBM dan seterusnta dan ini akan berdampak pada seluruh sektor. Nah dampaknya seberapa besar itu yang harus kita perhatikan,” pungkasnya. (DIN/SL) 

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *