Subsidi BBM RI Makin Bengkak, Tidak Akan Mampu Ditopang Negara Manapun

Jakarta, Situsenergi.com

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa dunia saat ini tidak dalam baik – baik saja terutama dampak dari efek Covid – 19 hingga perang di Ukraina.

Dikatakan Jokowi, setelah hampir 2,5 tahun seluruh dunia mengalami ‘sakit berbarengan’ karena pandemi Covid – 19. Baru akan melakukan pemulihan justru muncul secara mendadak di luar perkiraan yakni perang antara Ukraina dan Rusia.

“Sakitnya belum sembuh muncul yang namanya perang yakni di Ukraina,” kata Jokowi dalam sambutannya di acara Zikir dan Doa Kebangsaaan 77 Tahun Indonesia Merdeka, dikutip Selasa (02/08/2022).

Kondisi yang terjadi inilah, membuat semua negara mengalami kesulitan, tidak hanya krisis pangan akan tetapi terkait kebutuhan energi di dunia.

Meski demikian, Jokowi mengatakan meski dunia saat ini tidak sedang baik – baik saja terutama dalam menyikapi arga minyak mentah dunia yang mengerek menjualan produk bahan bakar minyak (BBM), Indonesia dinilai masih harus bersyukur.

Bagaimana tidak, ketika sejumlah negara menerapkan penjualan BBM di kisaran Rp31.000/liter, di Indonesia justru jauh di bawah itu diantaranya harga Pertalite yang masih dibanderol Rp7.650/liter.

“Kita patut bersyukur dan alhamdulillah, bensin di negara lain sudah Rp32.000, Rp31.000, di Indonesia harga Pertalite masih di harga Rp7.650/liter,” kata Jokowi.

Jokowi lagi – lagi menekankan, subsidi untuk energi terutama untuk BBM sudah sangat besar dri Rp170an triliun kini menjadi Rp502 triliun.

“Negara manapun tidak akan kuat menyangga subsidi sebesar itu , tapi alhamdulillah kita masih bisa menahannya hingga saat ini,” kata dia.(SA/SL)