Logo SitusEnergi
Rebranding, Anak Usaha PTK Kembangkan Strategi Bisnis Jasa Bawah Air Rebranding, Anak Usaha PTK Kembangkan Strategi Bisnis Jasa Bawah Air
Jakarta, Situsenergi.com PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) Group telah melakukan rebranding Anak Perusahaan, salah satunya Peteka Karya Jala (PKJ), bergerak di bidang dredging, salvage,... Rebranding, Anak Usaha PTK Kembangkan Strategi Bisnis Jasa Bawah Air

Jakarta, Situsenergi.com

PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) Group telah melakukan rebranding Anak Perusahaan, salah satunya Peteka Karya Jala (PKJ), bergerak di bidang dredging, salvage, under water services, waste management, fresh water provider, dan EPC, yang kini menjadi Pertamina Marine Engineering (PME). Proses rebranding dan restrukturisasi bisnis berlangsung sejak tahun 2021.

Menurut Direktur Pertamina Marine Engineering (PME) Yada Prawira Ganta, PME memiliki kekuatan secara kompetitif (competitive advantage) dan diakui established pada bisnis jasa bawah air (under water service).

“Kami sudah mengantongi izin usahanya, memiliki peralatannya secara lengkap, dan juga pengalaman menggarap unit bisnis ini. Terutama kami memiliki para penyelam handal,” katanya dalam keterangannya yang dikutip di Jakarta, Jumat (04/11/2022).

Menurut dia, jasa pelayanan bawah air ini merupakan unit bisnis yang dikembangkan di lingkungan internal Pertamina. Itu sebabnya pihaknya memahami seluk beluk operasionalnya, dengan segala infrastruktur yang disediakan Pertamina. Demikian juga dengan unit bisnis dredging (pengerukan) yang kebutuhannya cukup banyak saat ini.

“Kami sudah memahami bagaimana jalinan jejaring (network)nya, termasuk juga mitra kerja yang kredibel dan biasa bekerja sama di lingkungan perkapalan,” tutur Yada yang sejak 2007 berkarir di Pertamina.

Disebutkan, bahwa proses rebranding ini berlangsung sejalan dengan perpindahan bisnis dari anak usaha grup PTK yang sebelumnya dikelola oleh Peteka Karya Tirta (PKT) kepada PME di bidang bisnis penyediaan air baku (fresh water). Secara bertahap PME tengah mempersiapkan bisnis pengelolaan berbagai limbah dari kapal tanker.

“Salah satu target kami dalam pengelolaan limbah dapat mengedepankan kerjasama strategis, yaitu dengan menggandeng partner usaha yang kompeten dan berpengalaman lebih banyak. Dengan peluang pasar cukup besar, serta pengalaman kami, lokasi usaha yang tersedia, nantinya tinggal melengkapi sarana peralatannya melalui kerjasama kemitraan ataupun konsorsium,” paparnya.

Menurutnya, hal ini menjadi strategi korporasi mengingat di lingkungan wilayah kerja Pertamina, areanya terbentang dari Sabang sampai Merauke.

“Itu sebabnya kami perlu melengkapi divisi bisnis ini dengan infrastruktur pendukung di bidang pengelolaan limbah, baik dengan mengembangkan kelengkapannya, termasuk berinvestasi secara menyeluruh maupun parsial,” tukasnya.

Lebih jauh ia menyebutkan, bahwa proses Rebranding selesai dalam satu tahun. Proses rebranding anak usaha PTK ini termasuk restrukturisasi bisnis yang sudah berjalan sejak pertengahan tahun yang lalu dan masih berlangsung sampai sekarang.

“Namun kami upayakan prosesnya tuntas lebih cepat. Ke depannya proses rebranding anak usaha PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) ditujukan agar PTK menjadi ‘one stop service’ di bidang bisnis maritim. Sebagai bagian dari PT Pertamina International Shipping (PIS) selaku subholding IML, PTK memiliki 26 ruang lingkup usaha. Masing-masing anak usaha akan disesuaikan dengan kompetensi (keahlian) dan kekuatan yang dimiliki,” paparnya.

Yada menambahkan, bahwa kesiapan menjadi ‘one stop service’ menjadi tantangan perusahaan, selaras target PTK 5 sampai 10 tahun ke depan, seperti meningkatkan keunggulan operasional, mengembangkan pangsa pasar di Pertamina Grup sampai tahun 2026, serta memperluas pasar global sebagai penyedia layanan kelautan terkemuka dengan standar internasional.

BACA JUGA   Direksi Pertamina Kembali Kunjungi Korban Insiden Plumpang

“Dalam proses rebranding saat ini PME tengah mempersiapkan proses bisnis, diantaranya kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM), kompetensi organisasi, termasuk legalitas perizinan,” ujarnya.

“Kami siapkan juga infrastruktur fundamental dan kelengkapannya secara bertahap, sehingga kuartal keempat tahun ini proses tahapan rebranding selesai dilakukan. Setelah itu kami perlu menyosialisasikan kepada seluruh pelanggan internal dan eksternal,“ sambungnya.

Next page

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *