Logo SitusEnergi
PNBP Lebihi Target, Tarif Listrik, Harga Premium dan Solar Tetap PNBP Lebihi Target, Tarif Listrik, Harga Premium dan Solar Tetap
Jakarta, situsenergy.com Bertempat di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta (4/1/2018), Menteri ESDM Ignasius Jonan menyampaikan capaian kinerja Kementerian ESDM hingga akhir tahun 2018. “Energi Berkeadilan”... PNBP Lebihi Target, Tarif Listrik, Harga Premium dan Solar Tetap

Jakarta, situsenergy.com

Bertempat di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta (4/1/2018), Menteri ESDM Ignasius Jonan menyampaikan capaian kinerja Kementerian ESDM hingga akhir tahun 2018. “Energi Berkeadilan” terus dijadikan pondasi pengelolaan sektor ESDM, pembangunan infrastruktur menjadi titik berat penggunaan APBN di sektor ini.

Jonan mengungkapkan, realisasi PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) sektor ESDM pada tahun 2018 mencapai Rp 217,5 triliun, atau 181% dari target APBN 2018 (Rp 120,5 triliun), dimana angka tersebut menyumbang 53,4% dari PNBP Nasional.

Bahkan, Jonan menyebut 54% anggaran ESDM tahun 2018 diperuntukkan untuk belanja infrastruktur rakyat, yang meliputi pembangunan jaringan gas kota, konverter kit LPG untuk nelayan, lampu tenaga surya hemat energi, hingga sumur bor untuk daerah sulit air.

“Investasi sektor ESDM juga lebih baik dibanding 2017. Tahun ini mencapai USD 32,2 miliar, naik dari 2017 yang mencapai US$ 27,5 miliar,” tutur Jonan.

Pada kesempatan tersebut Jonan menegaskan, Pemerintah tetap berkomitmen bahwa sampai dengan akhir tahun tidak ada perubahan tarif listrik.

“Tarif dievaluasi setiap 3 bulan, sampai dengan akhir tahun tidak ada perubahan. Premium dan Solar diharapkan juga tidak ada pertimbangan untuk kenaikan harga,” ujar Jonan.

BACA JUGA   Konsumsi Avtur Arus Balik Naik 11.9%

Jonan menambahkan, tahun ini perijinan yang menghambat investasi juga terus dipangkas. “Penting mendorong investasi karena kita harapkan bisa mendorong menciptakan lapangan kerja,” lanjutnya.

Terkait subsidi, imbuh Jonan, untuk tahun 2018 ini totalnya Rp 153,5 triliun, terdiri dari subsidi BBM/LPG Rp 97 miliar dan subsidi listrik Rp 56,5 miliar. “Subsidi 4 tahun terakhir angkanya dipangkas untuk belanja yang lebih produktif,” tandasnya. (Fyan)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *