Logo SitusEnergi
Perusahaan Bakrie Mulai Kembangkan Bisnis Renewable Energy Perusahaan Bakrie Mulai Kembangkan Bisnis Renewable Energy
Jakarta, Situsenergi.com PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) mulai fokus untuk mengembangkan sektor sustainable energy sebagai bagian dari upaya perseroan memasuki bisnis masa depan... Perusahaan Bakrie Mulai Kembangkan Bisnis Renewable Energy

Jakarta, Situsenergi.com

PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) mulai fokus untuk mengembangkan sektor sustainable energy sebagai bagian dari upaya perseroan memasuki bisnis masa depan yang berkelanjutan (sustainable). Untuk itu, perseroan tengah menekuni pengembangan industri kendaraan listrik (electric vehicle/EV) khususnya bus listrik dan proyek-proyek energi baru terbarukan/EBT (renewable energy).

Presiden Direktur BNBR, Anindya Novyan Bakrie, menjelaskan bahwa pihaknya juga mulai melakukan penjajakan pada beberapa bisnis berbasis teknologi yang dilakukan antara lain bersama-sama dengan perusahaan venture capital dan private equity, Quantum Venture Fund. Diharapkan dengan arah bisnis yang baru tersebut bisa mengakselerasi pertumbuhan perseroan.

“Kami menerapkan strategi buy, build, partner yang memberikan opsi pengembangan usaha melalui kemitraan strategis dengan pihak ketiga, selain opsi pengembangan secara mandiri dan opsi pengembangan usaha yang bersifat anorganik,” jelas Anin, sapaan akrab Anindya Bakrie dalam keterangannya, Senin (2/8/2021).

Diketahui selama ini lebih BNBR banyak mengandalkan industrialisasi sebagai sumber pertumbuhannya. Namun seiring dengan perkembangan dunia, maka arah bisnisnya lebih ke arah renewable industry. Komitmen perseroan tersebut juga selaras dengan target-target yang telah dicanangkan di dalam Sustainable Development Goals (SDG).

BACA JUGA   Pembangunan LNG di Bali, Ini Kata Menko Luhut

Untuk pengembangan bus listrik, perseroan sejak 2018 telah menjalin kerja sama dengan BYD Auto untuk mengembangkan industri bus listrik di Indonesia. Perusahaan secara bersama-sama telah menyepakati 4 tahap pengembangan serta produksi bus listrik ke depan.

“Tahap pertama, importasi dan unjuk produk. Tahap kedua, penetrasi pasar. Tahap ketiga, melakukan initial commercialization dan manufacturing. Dan Tahap keempat, full commercialization. Kami menyebut inisiatif kami di bus listrik ini sebagai ‘project VEKTR,” kata Anin.

Bus listrik Bakrie Autoparts-BYD adalah bus listrik pertama di Indonesia yang telah lulus seluruh ketentuan proses homologasi dan pemenuhan seluruh ketentuan legalitas dan teknis untuk diujicoba secara komersil oleh Transjakarta. Bus ini juga merupakan bus listrik pertama yang telah diujicoba secara komersial di jalur Transjakarta.

Sebagai pemesanan pertama, Bakrie Autoparts akan memasok 30 unit bus listrik, 20 unit di antaranya telah siap digunakan oleh Transjakarta di Juni 2021. Spesifikasi dan kapasitas bus yang digunakan ini sama dengan bus saat ujicoba, dengan lantai rendah (lowdeck), dan direncanakan untuk penggunaan di rute-rute eksisting Transjakarta,” sambungnya.

BACA JUGA   Dukung Energi Bersih 8 Unit mobil Ikuti Green Transport Rally

Ke depan, Perseroan siap menyediakan 70 unit lainnya untuk memenuhi target Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebanyak 100 unit bus listrik di 2021. Unit yang akan diproduksi ini nantinya berupa Completely Knocked Down (CKD) yang akan dirakit oleh perusahaan perakitan (karoseri) lokal. Saat ini, Bakrie Autoparts telah menyelesaikan pengerjaan satu unit bus listrik di perusahaan karoseri tersebut dan siap menerima pesanan dari Transjakarta.

“Kita juga sudah bekerjasama dengan produsen dan penyedia charger lokal, ini dilakukan demi mengedepankan peningkatan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). Produsen charging station ini juga sudah siap untuk produksi massal dan sudah memenuhi aturan perlistrikan yang berlaku,” tutur Anin.

Anindya menambahkan, akhir tahun ini Perseroan berencana untuk melakukan ground breaking fasilitas kendaraan listrik di atas lahan seluas 5 hektar di Bakauheni, Lampung. Fasilitas assembly line ini konstruksinya direncanakan akan berlangsung selama 6 bulan dengan nilai investasi sekitar USD50 juta.

“Besaran nilai working capital yang disiapkan untuk pengembangan proyek bus listrik ini sekitar USD30 juta,” ungkapnya. (DIN/RIF)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *