Pertamina Tetap Untung Walau Harga BBM nya Lebih Murah Dari Harga SPBU Asing

Jakarta – situsenergy.com | Menanggapi berhasilnya bumn Pertamina meraup laba yang cukup signifikan , Pengamat kebijakan energi Sofyano Zakaria mengatakan bahwa Sebagai bagian dari bangsa yg besar , kita sudah sepantasnya bersyukur dan bangga ketika bumn Pertamina mampu meraih laba.

Sofyano menambahkan : “Ketika perusahaan minyak banyak yang megap megap merugi ketika harga minyak dunia turun drastis dan ternyata bumn milik bangsa ini , Pertamina bisa menghasilkan keuntungan , harusnya kita sebagai bagian dari bangsa ini memberikan penghargaan kepada pertamina dan bukan malah memberi penilaian yang mengkerdilkan kemampuan anak bangsa”.

Adalah pendapat yang naif jika mengatakan laba pertamina bisa terjadi karena pertamina menjual bbm kepada rakyat dengan harga yang mahal. Itu pendapat yang terkesan ingin mencari sensasi dan ingin asal tampil beda, lanjut Sofyano Zakaria.

Rakyat di negeri ini sudah lama tahu bahwa bbm yang dijual di spbu pertamina terbukti lebih murah dari yang dijual spbu asing yang ada dinegeri ini.

Ini bukti yang  sulit dibantah dan ini jelas bisa  membantah pendapat bahwa pertamina bisa hasilkan laba karena menjual bbm dengan harga mahal.

BBM yang dijual di spbu pertamina pada dasarnya nyaris sudah tidak disubsidi pemerintah, dan ini seharusnya bisa mengundang pihak investor  non BUMN untuk menjual BBM di SPBU mereka.  Ini nanti bisa saja dijadikan bukti apakah pertamina akan terpuruk karena harga jual pertamina pasti lebih mahal dari harga swasta.

Mencurigai laba yang dihasilkan pertamina karena akibat pertamina menjual bbm dengan harga mahal dapat dipahami publik sebagai sikap sinis yang mengkerdilkan kemampuan anak bangsa, tambah Sofyano.

“Kecurigaan itu sejatinya bisa dinilai sebagai sikap yang melecehkan peran dan kemampuan insan Pertamina”, lanjutnya pula.

Jika kita memiliki nasionalisme yang kental , justru harusnya kita mendukung dengan segala upaya, agar Pertamina sebagai BUMN, harus selalu mampu memberi keuntungan kepada negara dan bukan mencemoohkan atau mencurigai dengan pandangan yang negatif, tutup Sofyano. (eb/red/se)

Sumber Foto : www.energitoday.com