Logo SitusEnergi
Meski Stok BBM di Tengah Konflik Iran – Israel Masih Aman, Dirjen Migas: Pemerintah Tetap Lirik Potensi Cadangan Lain di Luar Timur Tengah Meski Stok BBM di Tengah Konflik Iran – Israel Masih Aman, Dirjen Migas: Pemerintah Tetap Lirik Potensi Cadangan Lain di Luar Timur Tengah
Jakarta, situsenergi.com Meskipun stok bahan bakar minyak (BBM) hingga saat ini masih aman di tengah konflik Iran dengan Israel, pemerintah tetap melirik potensi cadangan... Meski Stok BBM di Tengah Konflik Iran – Israel Masih Aman, Dirjen Migas: Pemerintah Tetap Lirik Potensi Cadangan Lain di Luar Timur Tengah

Jakarta, situsenergi.com

Meskipun stok bahan bakar minyak (BBM) hingga saat ini masih aman di tengah konflik Iran dengan Israel, pemerintah tetap melirik potensi cadangan lain di luar Timur Tengah untuk antisipasi permasalahan di kemudian hari.

Menurut Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji, cadangan nasional baik yang di kilang maupun yang in-transit, yang di kapal totalnya 30–31 harian.

“Jadi ketersediaannya okelah, cadangan memenuhi kebutuhan nasional,” kata Tutuka ketika ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (16/4).

“Kami melihat potensi, melihat cadangan di tempat lain, produksi di tempat lain. Itu perlu, di mana saja untuk bisa pasok kita,” sambungnya.

Lebih jauh Tutuka memaparkan sejumlah kriteria negara yang berpotensi menjadi sumber cadangan di luar Timur Tengah, yakni harus aman secara politik, memiliki cadangan minyak yang memadai, dan lain-lain.

Dalam mencari potensi cadangan di tempat lain, terdapat beberapa hal teknis yang harus diperhatikan, seperti kecocokan jenis minyak dengan kilang di Indonesia dan lain-lain. Belum tentu jenis fluida atau minyaknya cocok dengan kilang kita, yang kayak gitu harus dikaji semua,” papar Tutuka.

Sebelumnya, ia juga menjamin harga BBM tidak akan berubah hingga Juni meski terjadi eskalasi konflik di Timur Tengah antara Iran dengan Israel.

“Harga BBM juga masih seperti itu, jadi tidak berubah sampai Juni,” kata Tutuka.

Saat ini, lanjut Tutuka, pemerintah masih menunggu respons dari Israel terkait serangan Iran. Respons Israel nantinya akan menentukan apakah harga minyak dunia akan meningkat secara berkelanjutan atau spike (peningkatan sementara sebelum kembali turun).

BACA JUGA   Triwulan I 2021 Elnusa Bukukan Pendapatan Rp 1,8 Triliun

“Saya lebih cenderung menunggu dulu apa reaksi dari Israel dan Amerika Serikat terhadap konflik tersebut. Jadi, masih diskusi, kemungkinan bisa lebih cenderung untuk spike dalam waktu yang tidak lama,” pungkas Tutuka.(Ert/SL)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *