Logo SitusEnergi
MedcoEnergi Umumkan Hasil Keuangan Semester Pertama 2018 MedcoEnergi Umumkan Hasil Keuangan Semester Pertama 2018
Jakarta, Situsenergy.com PT Medco Energi Internasional Tbk (“MedcoEnergi” atau “Perseroan”) mengumumkan kinerja keuangan semester pertama yang berakhir 30 Juni 2018 (“1H 2018”). Roberto Lorato,... MedcoEnergi Umumkan Hasil Keuangan Semester Pertama 2018

Jakarta, Situsenergy.com

PT Medco Energi Internasional Tbk (“MedcoEnergi” atau “Perseroan”) mengumumkan kinerja keuangan semester pertama yang berakhir 30 Juni 2018 (“1H 2018”).

Roberto Lorato, CEO MedcoEnergi, mengatakan, kinerja operasional kami yang kuat dan fokus kami terhadap biaya produksi memungkinkan kami untuk memanfaatkan harga komoditas yang menguntungkan saat ini.

“Dengan selesainya Sarulla tahap 1 dan memasuki operasi komersial dan Aceh dalam tahap commissioning, kami harus memastikan kelancaran operasi kedua proyek tersebut agar terus memberikan hasil yang semakin baik,” katanya di Jakarta, Jumat (03/8).

Ia mengungkapkan, EBITDA semester pertama 2018 sebesar US$301,3 juta, 50,4% lebih tinggi dari paruh pertama tahun 2017 yang didorong oleh membaiknya harga komoditas dan volume yang stabil, bersamaan dengan telah dikonsolidasikannya Medco Power.

“Harga minyak dan gas masing-masing meningkat 35% dan 9% menjadi US$ 66,8 per bbl dan US$ 6,0 per mmbtu dan harga rata-rata penjualan listrik naik 56% menjadi 4,19¢/kwh, tidak termasuk biaya bahan bakar,” ujarnya.

Sementara untuk laba kotor sebesar US$319,8 juta, 61,5% lebih tinggi dari paruh pertama tahun 2017, dengan marjin laba kotor 55% lebih tinggi dibandingkan 49% pada semester pertama tahun 2017. “Lebih dari 95% pendapatan semester pertama Perseroan diterima dalam dolar AS, dan sekitar 60% dari pengeluaran dibayarkan dalam rupiah,” kata dia.

BACA JUGA   Antisipasi Penyebaran Virus Corona, Pertamina Periksa Suhu Tubuh Pekerja

Lebih jauh ia mengatakan, pendapatan bersih US$ 41,4 juta, lebih rendah 35% dari semester pertama 2017 karena meski kinerja minyak dan gas meningkat. “Namun diimbangi dengan adanya kerugian dalam afiliasi pertambangan Perseroan, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) yang mulai menggiatkan pengembangan tahap 7 dari tambang Batu Hijau,” tukasnya.(Fyan)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *