Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, Indonesia Perbanyak Sumber Energi Terbarukan
ENERGI TERBARUKAN September 12, 2023 Editor SitusEnergi 0
Jakarta, Situsenergi.com
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi Dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengatakan, bahwa salah satu langkah yang diambil Indonesia dalam mengurangi emisi gas rumah kaca adalah program konfederasi pembangkit listrik berbahan bakar gas.
“Salah satu tindakan nyata dari pemerintah Indonesia dalam mengurangi perubahan Iklim adalah memperbanyak sumber energi terbarukan,” kata Tutuka dalam pembukaan IICCS Forum 2023 yang dikutip di Jakarta Selasa.
Menurut dia, pembangkit listrik berbahan gas saat ini sedang dalam proses penawaran oleh PLN, dan akan dibangun di 47 lokasi dengan total kapasitas 3.220 giga watt. Menurut dia langkah ini merupakan bagian dari upaya dekarbonisasi sektor transportasi.
“Untuk wilayah Asia Pasifik, pemerintah Jepang telah menyatakan rencana strategisnya untuk mencapai emisi nol netto pada tahun 2050, dengan perlengkapan dan penyimpanan karbon (CCS) menjadi salah satu solusi penting. Selain itu, pemerintah China juga telah mengeluarkan lebih dari sepuluh kebijakan pedoman nasional untuk mempromosikan CCS,” paparnya.
Lebih jauh ia menjelaskan, bahwa Indonesia bersama Malaysia telah mengambil langkah-langkah untuk mengembangkan registrasi teknologi penyimpanan karbon dioksida.
Hal ini menandakan bahwa Indonesia tetap menjadi pendukung CCS dan menjadi pelopor implementasi di Asia Tenggara.
“Penyediaan CCS di Indonesia, tidak hanya memberikan pengurangan emisi gas rumah kaca di tingkat proyek, tetapi juga membuka peluang bagi negara ini untuk menjadi fasilitas penyimpanan di wilayah Asia Tenggara,” ujarnya.
Selain itu lanjut dia, pemerintah Indonesia sedang mengembangkan kebijakan dan regulasi terkait CCS. Kementerian ESDM, lanjut dia, bekerja sama dengan kementerian terkait sedang menyusun peraturan presiden tentang CCS di luar kegiatan hulu migas untuk mendukung pengurangan emisi dari industri lain.
“Pada awal tahun ini, Kementerian ESDM telah mengeluarkan Peraturan Menteri tentang CCS pada kegiatan hulu migas sebagai tonggak ASEAN untuk mencapai target emisi nol netto pada tahun 2060 atau lebih awal,” ungkap Tutuka.
“Pengembangan kebijakan dan regulasi yang efektif, tentang CCS merupakan hal yang kompleks dan membutuhkan pembelajaran dari pengalaman negara lain.
Karena itu, dia percaya bahwa kemitraan dan kerja sama internasional sangat penting dalam mengembangkan CCS,” pungkasnya.(Ert/SL)
No comments so far.
Be first to leave comment below.