Logo SitusEnergi
Ini Asumsi Harga Minyak Tahun Depan Versi Pemerintah Ini Asumsi Harga Minyak Tahun Depan Versi Pemerintah
Jakarta, situsenergy.com Kementerian ESDM membeberkan asumsi makro sektor ESDM untuk tahun 2021 kepada Komisi VII DPR RI. Pemerintah juga membeberkan proyeksi Indonesian Crude Price... Ini Asumsi Harga Minyak Tahun Depan Versi Pemerintah

Jakarta, situsenergy.com

Kementerian ESDM membeberkan asumsi makro sektor ESDM untuk tahun 2021 kepada Komisi VII DPR RI. Pemerintah juga membeberkan proyeksi Indonesian Crude Price (ICP) pada tahun depan.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan bahwa perekonomian global pada tahun 2021 dipastikan membaik. Diharapkan ketersediaan vaksin pada awal tahun depan akan menambah keyakinan dalam mempercepat pemulihan ekonomi.

“Harga minyak Brent tahun 2021 diperkirakan di level USD49,53 per barel dan harga minyak WTI USD45,53 per barel. Menurut Reuters, harga minyak Brent diperkirakan USD49,85 per barel dan harga minyak WTI USD46,12 per barel,” kata Arifin dalam raker di Gedung Komplek Parlemen, Jakarta, Rabu (2/9).

Arifin menjelaskan kepatuhan yang cukup tinggi dari OPEC + terhadap kesepakatan pemotongan produksi mengimbangi kekhawatiran melemahnya permintaan minyak akibat Pandemi Covid-19.

Selain itu, pengurangan produks minyak mentah dunia diperkirakan lebih lunak menjadi 1,7 juta bph, atas kontribusi penurunan pertumbuhan produksi Norwegia, Brazil dan Guyana. Ditamba dengan pengendalian tambahan produksi Libya dan tekanan keekonomian minyak shale USA.

Arifin mengatakan IEA merevisi proyeksi permintaan 2021 sebesar 240.000 bph menjadi 97,1 juta bph. Sektor penerbangan diperkirakan akan membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih.

BACA JUGA   Pefindo Ganjar PLN Insurance Dengan Peringkat "idBBB+"

“Hingga Desember 2021, konsumsi minyak global diramalkan akan tetap lebih rendah 2% dari capaian akhir 2019,” ujar Arifin.

Dalam Nota Keuangan RAPBN 2021, asumsi dasar sektor ESDM terdiri dari ICP USD45 per barel, lifting migas 1.712 BOEPD, volume BBM bersubsidi 16,30 juta kl, volume LPG 3kg 7 juta Mton, subsidi tetap minyak solar Rp500 per liter. “Subsidi listrik sebesar Rp53,59 triliun,” jelas Arifin.

Hingga Juli lalu, realisasi asumsi dasar sektor ESDM terdiri dari ICP USD40,10 per barel, lifting migas 1.699 BOEPD, volume BBM bersubsidi 8,07 juta kl, volume LPG 3kg 4,10 juta Mton, subsidi tetap minyak solar Rp1.000 per liter.

“Realisasi subsidi listrik sebesar Rp25,30 triliun,” tutup Arifin. (DIN/rif)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *