Logo SitusEnergi
Hingga 2060, Migas Masih Penting Untuk RI Hingga 2060, Migas Masih Penting Untuk RI
Jakarta, Situsenergi.com Pemerintah tengah fokus pada upaya transisi energi dari energi fosil menuju Energi Baru Terbarukan (EBT) yang lebih ramah lingkungan, sebagai bentuk komitmen... Hingga 2060, Migas Masih Penting Untuk RI

Jakarta, Situsenergi.com

Pemerintah tengah fokus pada upaya transisi energi dari energi fosil menuju Energi Baru Terbarukan (EBT) yang lebih ramah lingkungan, sebagai bentuk komitmen Indonesia terhadap Paris Agreement. Targetnya, tahun 2060 Indonesia bisa mencapai zero carbon emission.

Meski demikian, dalam perjalannya Indonesia tidak bisa begitu saja meninggalkan energi fossil. Baik itu batubara, minyak bumi maupun gas alam cair (LNG) disebut masih tetap diperlukan, hingga bauran EBT bisa menggantikan peran energi fosil tersebut.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati dalam tayangan program Insight Desi Anwar yang tayang di CNN Indonesia TV, Sabtu (9/10/2021) malam. 

“Sekarang (Kebutuhan minyak) setiap hari sekitar 1,5 juta barel per day (BOPD) dan nanti di 2040 itu naik menjadi 2,8 (juta barel per hari). Jadi artinya sebetulnya untuk migas ini harus tetap dilakukan (Eksplorasi),” ujar Nicke menjawab pertanyaan Desi Anwar soal peran migas di masa transisi energi. 

Eksplorasi dan eksploitasi migas, kata Nicke, merupakan suatu keniscayaan, tetap harus dilakukan namun dengan pendekatan yang berbeda. Sebagaimana diketahui, teknologi tentang ini berkembang sangat pesat dan hal itu harus bisa dimanfaatkan dengan baik. 

“Untuk migas ini tetap harus dilakukan (Eksplorasi dan Eksploitasi), tapi yang berbeda adalah caranya. Cara kita melakukan eksplorasi dan memprosesnya ini harus dilakukan dengan lebih green, tidak meningkatkan carbon emission,” jelasnya. 

Nicke mengatakan, Indonesia tak hanya memiliki target bauran energi tahun 2030 saja, melainkan juga target yang lebih besar yaitu tahun 2060 sudah tidak ada lagi penggunaan energi fosil agar tercapai zero carbon emission. 
“Jika pemerintah targetnya 2060, maka BUMN lebih cepat lagi, yaitu 2050 (Tercapai sero cerbon emission),” pungkas Nicke. (SNU)

BACA JUGA   Diganjar Penghargaan CSR Award 2022, Pertamina Dinilai Berhasil Gerakkan Perekonomian Nasional

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *