Logo SitusEnergi
ESDM Akui Ekspor Nikel Ore Tahun 2019 Melonjak ESDM Akui Ekspor Nikel Ore Tahun 2019 Melonjak
Jakarta, Situsenergy.com Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat ekspor nikel ore tahun 2019 lalu meningkat cukup tajam yaitu dari 20.060.368 ton menjadi... ESDM Akui Ekspor Nikel Ore Tahun 2019 Melonjak

Jakarta, Situsenergy.com

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat ekspor nikel ore tahun 2019 lalu meningkat cukup tajam yaitu dari 20.060.368 ton menjadi 30.193.000 ton. Meski meningkat drastis, lonjakan ekspor masih di bawah kuota yang dipatok sebesar 30.900.000 ton.

Direktur Pengusahaan Mineral Ditjen Mineral dan Batu bara (Minerba) Kementerian ESDM, Yunus Saefulhak, mengatakan bahwa meningkatnya volume ekspor nikel ore ini merupakan dampak dari meningkatnya produksi nikel. Pada tahun lalu produksi nikel ore mencapai 52.763.981 ton atau meningkat 136 persen dari realisasi produksi pada tahun 2018 yakni sebesar 22.141.505 ton.

Catatan naiknya ekspor tersebut dipastikan tidak lagi terjadi karena pemerintah sudah menetapkan untuk melarang ekspor nikel ore kadar rendah yang dimulai awal tahun ini. Pihaknya mengklaim sudah berkirim surat kepada Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan untuk tidak menerbitkan izin ekspor lagi.

Dia menjelaskan sekarang banyak perusahaan yang terlanjur sudah memproduksi nikel ore kadar rendah mengembalikan lagi nikel ore di stockpile ke lapisan batuan dasar (bedrock) untuk kemudian nanti digunakan lagi jika smelter-nya sudah siap digunakan.

BACA JUGA   Rini Resmi Tandatangani Akta Pengalihan Saham 3 BUMN Tambang ke Inalum

“Seperti di Pomala, itu kan kadar rendah digelar lagi, kalau sudah terbangun smelter itu diambil lagi jadi sekarang perusahaan tambang besar seperti Antam kadar rendah yang tidak diekspor di tata ulang lagi untuk nanti digunakan,” kata Yunus di Jakarta, Kamis (23/1).

Sementara untuk produksi nikel matte pada tahun 2019 realisasinya sebesar 65.103 ton menurun dibandingkan dengan produksi tahun sebelumnya sebesar 75.708 ton. Produksi yang menurun membuat ekspor nikel matte tahun lalu hanya sebesar 64.219 ton menurun dibandingkan ekspor tahun 2018 sebesar 75.708 ton.

Kemudian untuk Feronikel realisasi produksinya mencapai 1.100.066 ton dengan volume ekspor sebesar 1.034.060 ton. Realisasi produksi dan ekspor Feronikel tahun lalu meningkat dibandingkan dengan tahun 2018 dimana produksi dan ekspornya hanya 573.159 ton.

“Untuk Nikel Pig Iron (NPI), realiasi produksi tahun 2019 sebesar 692.429 ton sementara volume ekspor sebesar 130.170 ton,” pungkasnya. (DIN/rif)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *