Logo SitusEnergi
Energy Watch: Koneksi Listrik Jaringan Sumatera Ke Rokan Harus Dikebut Energy Watch: Koneksi Listrik Jaringan Sumatera Ke Rokan Harus Dikebut
Jakarta, Situsenergi.com Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan mendorong agar penyelesaian pembangunan jaringan koneksi listrik dari sistem Sumatera ke blok Rokan, bisa diselesaikan tepat... Energy Watch: Koneksi Listrik Jaringan Sumatera Ke Rokan Harus Dikebut

Jakarta, Situsenergi.com

Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan mendorong agar penyelesaian pembangunan jaringan koneksi listrik dari sistem Sumatera ke blok Rokan, bisa diselesaikan tepat waktu, yakni 3 tahun.

Sebagaimana diketahui, pasca blok Rokan dikelola Pertamina Hulu Rokan (PHR), pasokan listrik untuk wilayah kerja migas itu dipenuhi melalui pembangkit Ex MCTN yang saat ini dikelola oleh PT PLN (Persero). Dalam waktu 3 tahun, PLN akan membangun jaringan transmisi untuk mengalirkan listrik dari sistem kelistrikan Sumatera ke wilayah kerja Rokan.

“Melalui rencana 2 tahap yang disiapkan saat ini, saya harapkan progress pembangunan tahap 2 bisa dilakukan, mengingat waktu 3 tahun itu terhitung pendek. Meskipun PLN sudah mengakuisi pembangkit eksisting, saya kira untuk mengoptimalkan sistem Sumatera, maka tahap 2 jangan sampai molor dan sesuai dengan target yang ditetapkan. Dengan demikian, kehandalan pasokan listrik untuk blok Rokan oleh PLN akan semakin tinggi,” ujar Mamit kepada Situsenergi.com, saat dihubungi pada Senin (9/8/2021).

Terlepas dari masalah itu, Mamit juga mengapresiasi sinergitas PLN dengan PHR. Dimana PLN mampu mendukung alih kelola blok Rokan dari Chevron Pacific Indonesia (CPI) ke PHR, dengan mengakuisisi pembangkit listrik ex MCTN. Sinergitas dua BUMN itu diharapkan menjadi tulang punggung pencapaian kedaulatan energi di Indonesia.

“Listrik blok rlRokan yang pada awalnya menjadi permasalahan akhirnya bisa diselesaikan dan PLN bisa masok listrik dan uap sesuai dengan PJBTLU yang dilakukan dengan PHR pada 1 Februari 2021 yang lalu. Hal ini membuktikan bahwa sinergisitas antar BUMN bisa berjalan dengan baik,” ujar Mamit.

“Diharapkan, dengan adanya sinergi ini maka masing-masing BUMN bisa saling membesarkan dan membantu satu sama lain. Tugas berat PLN untuk memastikan bahwa pasokan listrik dan uap bagi blok rokan tidak terganggu mengingat saat ini Blok Rokan sebagai backbone produksi migas nasional kita,” sambungnya lagi.

PT PLN (Persero) sebelumnya memastikan keandalan pasokan listrik untuk Wilayah Kerja (WK) Rokan, sebagai bukti nyata mendukung keberlanjutan blok migas yang penyumbang 24 persen dari total produksi minyak nasional. Langkah ini merupakan upaya PLN demi menjaga ketahanan energi di Tanah Air.

BACA JUGA   DRMA Kenalkan Produk EV Roda Tiga PowerAce TRIEX

PLN resmi mulai mengalirkan listrik dan uap ke WK Rokan mulai 9 Agustus 2021 Pukul 00.00 WIB. Hal ini sejalan dengan alih kelola Blok Rokan dari perusahaan migas asal Amerika Serikat, PT Chevron Pacific Indonesia ke PT Pertamina Hulu Rokan (PHR). Ini menjadi tonggak sejarah penting bagi Indonesia. Sebab sejak 1951 dikelola Chevron, akhirnya blok migas terbesar di Indonesia tersebut kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi.

“Bagi PLN, ini merupakan pembuktian bahwa kita mampu mengelola pembangkit untuk memenuhi kebutuhan listrik di wilayah kerja migas skala besar, seperti Blok Rokan.” kata Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini dalam keterangan tertulisnya.

Guna menjamin pasokan listrik dan uap dalam operasional WK Rokan, PLN dan PHR telah menyepakati dan menandatangani Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik dan Uap (PJBTLU) pada 1 Februari 2021 lalu. Dalam melayani kebutuhan listrik dan uap WK Rokan, PLN merencanakan 2 tahap yaitu masa transisi dan masa permanen.

Pada masa transisi, PLN memanfaatkan pembangkit listrik eksisting yang akan berlangsung selama 3 tahun. PLN sendiri telah mengakuisisi saham perusahaan pembangkit eksisting yang selama ini melistriki WK Rokan, yaitu PLTG North Duri Cogen 300 MW dan didukung PLTG Minas dan Central Duri sebesar 130 MW.

“Jangka pendek kami gunakan listrik dari pembangkit yang selama ini sudah pasok listrik ke Rokan sambil tiga tahun ini kami menyiapkan jaringan listrik untuk menghubungkan WK Rokan dengan sistem kelistrikan Sumatera,” ujar Zulkifli.

Pada tahap kedua, masa layanan permanen akan mengandalkan pembangkit dan jaringan PLN yang dimulai pada 2024. PLN akan melakukan interkoneksi sistem Blok Rokan dengan sistem kelistrikan Sumatera, dengan kapasitas 400 megawatt (MW).

“PLN juga akan mengambil dari Sistem Sumatera yang sudah cukup besar kesediaan dayanya dan sistemnya, baik di suplai dari sistem dari Selatan maupun Utara melalui sistem 275 KV dan akan menjadi 500 KV,” jelas Zulkifli.

Selain itu, PLN memastikan penyediaan pasokan listrik yang andal dari Sistem Sumatera ke Blok Rokan dilakukan dari tiga sumber.

“Dengan sinergitas ini menunjukkan bahwa anak bangsa bisa mengelola blok penghasil minyak terbesar di Indonesia,” pungkas Zulkifli. (SNU)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *