Logo SitusEnergi
Anggota Komite BPH Migas : Produksi Migas Nasional Makin Turun Anggota Komite BPH Migas : Produksi Migas Nasional Makin Turun
Jakarta, Situsenergi.com Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyebutkan minyak bumi di Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan produksi... Anggota Komite BPH Migas : Produksi Migas Nasional Makin Turun

Jakarta, Situsenergi.com

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyebutkan minyak bumi di Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan produksi

Anggota Komite BPH Migas Abdul Halim mengatakan pentingnya upaya semaksimal mungkin dalam melakukan untuk menemukan ladang – ladang minyak yang baru di seluruh Indonesia.

“Karena ini memicu mengimpor barang untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri,” kata Abdul dalam diskusi publik indef dengan tema ‘Upaya Menjinakkan Bom Waktu APBN’ dikutip Rabu (15/02/2023).

Menurut dia, pada tahun 2022 sendiri dimana produksi minyak di Indonesia mencapai 612 MBOPD, kebutuhan konsumsi nasional itu justru mencapai sekitar 1.300 MBOPD.

“Nah, itu gap-nya kita harus impor karena produksinya lebih rendah dari kebutuhan konsumsinya,” kata dia.

Kalau tidak ada penemuan – penemuan cadangan minyak baru di Indonesia, kata dia, suatu saat akan menjadi dilema bagi pemerintah.

“Oleh karena itu pemerintah telah melakukan optimasi terhadap pengeboran kilang – kilang yang ada kemudian transformasi terhadap resources- resources untuk memproduksi yang lebih banyak lagi,” kata dia.

BACA JUGA   Penyidikan Lanjutan Kasus LNG, Eks Dirut Pertamina Sodorkan Bukti Baru

Mempercepat chemical EOR sehingga diharapkan minyak – minyak mentah yang di dalam bumi bisa dikeluarkan.

“Selain itu, eksplorasi secara masif untuk menemukan cadangan baru, karena kita tau di media bahwa mendapatkan cadangan baru di Kepulauan Seram, salah satu langkah pemerintah untuk mengurangi kekurangan produksi di dalam negeri,” kata dia.

Selain itu, langkah pemerintah selanjutnya adalah bagaimana memberikan kemudahan investasi kepada investor dengan memberikan insentif fiskal dalam rangka mendorong produksi minyak mentah nasional.

Sementara itu, data yang disampaikan BPH Migas dalam diskusi itu, produksi minyak bumi sejak 2015 – 2022 terjadi tren penurunan.

Sesuai data, minyak bumi pada 2015 yang mencapai sekitar 786 MBOPD, kemudian menjadi 831 MBOPD (2016). Kemudian produksi 801 MBOPD (2017) menjadi 772 MBOPD (2018), 745 MBOPD (2019), 708 MBOPD (2020), 659 MBOPD (2021), hingga akhirnya hanya 612 MBOPD di tahun 2022 lalu.(SA/SL)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *