Logo SitusEnergi
SP FKPPA Pertamina Desak Direksi Perkuat Perkapalan SP FKPPA Pertamina Desak Direksi Perkuat Perkapalan
Bandung, situsenergy.com Peran bagian perkapalan di PT Pertamina (Persero) tidak dapat pandang sebelah mata karena telah ada sejak dahulu. Sejatinya diperbesar. Bagaimana membesarkannya? “Tentu... SP FKPPA Pertamina Desak Direksi Perkuat Perkapalan

Bandung, situsenergy.com
Peran bagian perkapalan di PT Pertamina (Persero) tidak dapat pandang sebelah mata karena telah ada sejak dahulu. Sejatinya diperbesar. Bagaimana membesarkannya?
“Tentu tidak hanya dengan memperbanyak jumlah armada kapal tetapi juga memperkuat dan memperbesar Sumber Daya Manusia (SDM),” kata Capt. Sofyani Faisol Ketua Umum Serikat Pekerja (SP) Forum Komunikasi Pekerja dan Pelaut Aktif (FKPPA) Pertamina kepada sejumlah media, di Bandung, Jumat (27/10).
Menurut dia, yang pertama harus diperbesar adalah aspek teknologinya, SDM untuk pelaut di atas kapal dan maintenannya supaya jiwa-jiwa service distribusi ada di kalangan pelaut,” kata Sofyani.
Aspek kedua, lanjut Sofyani, kalau hal tersebut sudah bisa dijaga maka kebocoran-kebocoran seperti losis tinggi dari segala macamnya akan mudah menatanya. Apalagi dengan kapal-kapal milik yang diawaki oleh perwira yang notabene karyawan-karyawan Pertamina.
Saat ditanya tentang belum dibentuknya Direktorat Perkapalan Pertamina, Sofyani menyatakan, pihaknya bukan hendak membentuk tapi menghidupkan lagi, karena sejatinya Direktorat ini dulu memang sudah pernahh ada. “Jadi ini dikembalikan. Ini perjuangan kami sudah mulai 3 tahun yang lalu tapi malah terbentuk anak perusahaan dengan alasan agar lincah dan segala macamnya,” ketusnya.
Dia menegaskan, kalau memang aspek efisiensi dengan tidak menambah Direktorat baru dengan efisiensi maka hal tersebut, saat itu bisa diterima. “Namum ternyata dalam perjalanan waktu justru malah ada penambahan Direktorat baru. Jelas ini sudah melanggar komitmen efisiensi,” ujar Sofyani.
Lebih jauh, Sofyani mengungkapkan, pihaknya juga mengadakan seminar terkait perkapalan untuk menguji seberapa besar peran perkapalan di dunia maritim dan peran perkapalan untuk menunjang kedaulatan energi nasional.
Sofyani juga mengungkapkan jika Direktorat Perkapalan dibentuk maka akan membawa dampak positif bagi Pertamina. Diantaranya sistem investasi akan lebih aple to aple. Selama ini shipping investasinya dinomor tujuhbelaskan. Selain itu juga dapat memotong alur birokrasi yang agak panjang. Dampak lainnya adalah akan memudahkan pembentukan anak perusahaan-perusahaan supporting perkapalan.
Sementara pengamat Energy, Ugan Gandar menyayangkan penghapusan Direktorat EBT Pertamina. “Seharusnya ada dibentuk Direktorat Shipping dan EBT. Karena bisnis shipping tidak akan pernah mati selama Indonesia masih menjadi negara kepulauan,” tukasnya.
Sedangkan Energi BaruTerbarukan (EBT), lanjut Ugan, akan menjadi bisnis global pada masa mendatang seiring akan berakhirnya era energi berbasis fosil. “Pada tahun 2035 energi fosil diprediksi habis dan berganti jadi EBT. Dan Indonesia, Kongo, Peru dan Brazil adalah negara-negara yang memiliki potensi EBT yang sangat besar,” katanya.
Hadir dalam acara yang bertajuk Seminar dan Focus Group Discussion Kedaulatan Maritim Sebagai Poros Penunjang Kedaulatan Energi Nasional beberapa nasumber, yaitu Prof Juajir Sumardi, Guru Besar Unhas dan Kolonel Laut P. Salim. Acara seminar diselenggarakan pada Jumat (27/10) di salah satu hotel di kawasan Dago Bandung Jawa Barat. (fyan)

BACA JUGA   Didukung IHC, Kemenkes dan Pemda, Erick Thohir Resmikan Sentra Vaksin di Medan

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *