Logo SitusEnergi
Sektor Teknologi dan EBT Akan Jadi Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru Sektor Teknologi dan EBT Akan Jadi Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru
Jakarta, Situsenergi.com Sektor teknologi dan energi baru terbarukan (EBT) dinilai akan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru bagi Indonesia pada tahun- tahun mendatang. Penilaian ini... Sektor Teknologi dan EBT Akan Jadi Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru

Jakarta, Situsenergi.com

Sektor teknologi dan energi baru terbarukan (EBT) dinilai akan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru bagi Indonesia pada tahun- tahun mendatang.

Penilaian ini disampaikan Komisaris Utama PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) Edwin Soeryadjaya dalam Saratoga Investment Summit 2023 di Jakarta, Kamis (26/1/2023).

“Kami percaya dua sektor ini akan menjadi ekonomi baru di Indonesia, teknologi meningkat atraktif selama beberapa dekade terakhir,” kata Edwin.

Pihaknya juga mengapresiasi upaya pemerintah Indonesia yang terus mendukung komitmen investasi di sektor teknologi dan energi baru terbarukan.

“Dengan dukungan tersebut, Indonesia akhirnya berhasil memiliki sebanyak 13 unicorn hingga saat ini, yang mana merupakan terbanyak di kawasan Asia Tenggara,” ujarnya.

Di tengah ketidakpastian perekonomian di tingkat global saat ini, lanjut dia, SRTG akan terus berkontribusi terhadap perekonomian Tanah Air melalui berbagai perusahaan yang meliputi berbagai sektor.

“Waktunya untuk berkontribusi kepada Indonesia di tengah ketidakpastian, konflik geopolitik, dan tantangan global lainnya,” ujarnya.

SRTG mempunyai kepemilikan di PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX).

BACA JUGA   Kemendag Tetapkan HPE Produk CPO Periode Juli 2022 Turun

Selain itu, SRTG juga mempunyai kepemilikan minoritas di PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII), PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM), Deltomed, MGM Bosco Logistik, Primaya Hospital, serta PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA).

Hingga kuartal III-2022, SRTG membukukan laba bersih Rp 7,14 triliun atau turun 49,1 persen year on year (yoy), dibandingkan periode yang sama 2021 yang mencapai Rp 14,07 triliun.(Ert/SL)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *