Logo SitusEnergi
ReforMiner Minta Komitmen Pemerintah Dukung Optimalisasi Gas Domestik ReforMiner Minta Komitmen Pemerintah Dukung Optimalisasi Gas Domestik
Jakarta, Situsenergi.com Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro meminta komitmen dan langkah penting pemerintah dalam rangka mendukung optimalisasi gas di dalam negeri harus berupa... ReforMiner Minta Komitmen Pemerintah Dukung Optimalisasi Gas Domestik

Jakarta, Situsenergi.com

Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro meminta komitmen dan langkah penting pemerintah dalam rangka mendukung optimalisasi gas di dalam negeri harus berupa kebijakan yang konkrit dari hulu sampai dengan hilir.

Menurut dia, hal yang menjadi prioritas adalah tersedianya pasokan gas yang didukung dengan terwujudnya kematangan infrastruktur gas, sehingga rantai pasok gas bumi mulai dari hulu sampai hilir dapat terintegrasi dan harapannya konsumen pengguna gas akan terus membesar.

“Pemerintah mesti intervensi untuk membangun pasar gas bumi yang besar di domestik baik dalam bentuk kebijakan maupun regulasi karena bisnis gas ini unik, tidak bisa usia sumurnya 20 tahun tapi komitmen pembeliannya hanya 15 tahun,” kata Komadi dalam keterangannya di Jakarta, Senin (31/10/2022).

Ia mengungkapkan, bahwa intervensi itu bisa saja dilakukan misalnya mendorong pabrik pupuk, petrokimia, PLN dimana BUMN menggunakan gas bumi. Hal yang dibutuhkan adalah sesuatu yang konkrit dan keberpihakan, bukan hanya sekadar aturan.

“Apabila komitmen pemenuhan energi domestik bisa diwujudkan, maka pemerintah dinilai benar-benar telah menjalankan amanat Undang-Undang Dasar 1945. Karena gas bumi yang berasal dari perut bumi Indonesia harus bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kemakmuran masyarakat Indonesia,” paparnya.

Lembaga riset independen bidang ekonomi energi dan pertambangan ini juga meminta pemerintah untuk memperhatikan kebutuhan gas domestik di tengah kebijakan perpanjangan ekspor gas alam ke Singapura.

BACA JUGA   PDSI Sebut Bank Himbara Berpeluang Besar Terlibat Dalam Investasi Hulu Migas

“Idealnya sebuah negara akan lebih memprioritaskan pemenuhan energi domestik ketimbang memikirkan kebutuhan negara lain. Apalagi kondisi saat ini kita sedang dihadapkan pada biaya energi yang tinggi akibat besarnya konsumsi BBM dan elpiji yang diimpor,” jelasnya.

Lebih jauh ia mengatakan, bahwa ketahanan energi menjadi faktor penting yang harus menjadi prioritas pemerintah. Ketahanan energi yang terjaga dapat meningkatkan posisi tawar Indonesia dalam diplomasi energi.

“Bila perlu ekspor energi dikurangi. Kalau sumber daya yang kita miliki tidak cukup, nanti justru impor akan semakin membesar dan membuat ketahanan energi terus melemah,” terang Komaidi.

“Ke depan, pasokan gas perlu diatur dengan lebih baik, jangan dihabiskan, terlebih dengan cita-cita menjadikan gas bumi sebagai energi transisi,” lanjut Komaidi.

Terlepas dari besarnya perhatian terhadap ekspor gas ke Singapura, kata dia, optimalisasi gas bumi terutama gas alam di dalam negeri dinilai sangat penting baik untuk kebutuhan pembangkit, industri, dan rumah tangga.

“Gas bumi merupakan energi transisi menuju energi baru terbarukan yang lebih bersih. Pemanfaatan gas bumi yang maksimal untuk sektor-sektor strategis mampu mempercepat Indonesia dalam mencapai target netralitas karbon,” tukasnya.

Komaidi juga menerangkan bahwa gas bumi memiliki keunikan bila dibanding dengan bahan bakar minyak. Kunci pemanfaatan gas bumi yang baik ada pada infrastruktur.

”Jadi, bila tidak ada infrastruktur maka tidak bisa dimanfaatkan. Konsumen gas di Jawa dan Sumatera, tapi sumber daya ada di Indonesia Timur. Bila tidak terkoneksi, maka ga tidak dapat dimanfaatkan,” tutup Komaidi.(Ert/SL)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *