Logo SitusEnergi
Proses Divestasi Saham Freeport Sangat Rigid Proses Divestasi Saham Freeport Sangat Rigid
Jakarta, situsenergy.com PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) mengakui bahwa penyelesaian divestasi 51 persen saham PT Freeport Indonesia mau tidak mau harus melibatkan banyak pihak.... Proses Divestasi Saham Freeport Sangat Rigid

Jakarta, situsenergy.com

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) mengakui bahwa penyelesaian divestasi 51 persen saham PT Freeport Indonesia mau tidak mau harus melibatkan banyak pihak. Detail dari head of agreement (HoA) yang belum lama ini ditandatangani oleh Inalum dan Freeport-McMoRan Inc ternyata harus melibatkan pihak lain untuk melanjutkan proses berikutnya.

Direktur Utama Inalum, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan setidaknya bakal ada lima hingga enam kesepakatan lagi yang harus dipenuhi untuk melanjutkan proses divestasi. Agreement sebanyak itu harus melibatkan Rio Tinto beserta anak – anak usahanya yang terlibat dalam Participating Interest (PI) pada saham Freeport Indonesia.

“Detail agreement antara Inalum dengan seluruh pihak, dalam hal ini ada Rio Tinto. Di Rio Tinto sendiri ada Rio Tinto London dan Rio Tinto Indonesia. Lalu Freeport, ada Freeport Indonesia dan Freeport-McMoRan. Semua harus terjadi dan itu kemungkinan ada 5 – 6 agreement,” kata Budi di Jakarta, Selasa (24/7).

Selain itu, Mantan Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk [BMRI], ini juga menyatakan ada pekerjaan lain yang harus dituntaskan terkait dengan share sah dengan pemerintah daerah Papua sebesar 10 persen. Untuk masalah ini juga harus dilakukan berbagai macam detail aggreement. Dengan melihat peliknya persoalan untuk melangkah ke tahap berikutnya, Budi menyatakan membutuhkan waktu yang cukup agat divestasi benar-benar tercapai..

BACA JUGA   Kejar Keuntungan, PT Sawit Sumbermas Tambah Kapasitas Penggilingan CPO

“Kalau divestasinya saja selesai, enggak mungkin kami berjalan sendiri. Transaksi ini selesai kalau semua selesai. Ada ketidakpastian? Itu ketidakpastiannya,” ungkap Budi.

Diakuinya, proses akuisisi dalam kesepakatan Inalum dan Freeport menjadi salah satu transaksi yang rumit. Dalam proses transaksinya saja Inalum harus melalui berbagai proses transaksi.

Pertama, adalah Inalum membeli 100 persen saham PT Rio Rinto Indonesia dari Rio Rinto London. Setelah itu, Inalum menukar 100 persen saham Rio Tinto Indonesia tersebut dengan 40 persen saham baru PT Freeport Indonesia.

Selanjutnya, kata Budi, Inalum juga membeli dari Freeport McMoran, 100 persen saham PT Indocopper Investama yang memiliki 5,6 persen saham Freeport Indonesia. Keseluruhan transaksi yang rumit ini bakal selesai apabila Inalum mampu membayarnya dengan mahar USD3,5 miliar.

Untuk mendapatkan dana divestasi itu sendiri juga dikatakannya prosesnya cukup rumit karena berasal dari 11 perbankan asing. Semua calon kreditur tersebut juga memerlukan aggrement baru dengan Inalum.

“Diakhir transaksi Inalum akan memiliki secara yuridis formal 51 persen dan secara ekonomis juga 51 persen,” tandas Budi. (DIN)

BACA JUGA   Menteri Jonan Dorong Pengembangan EBT

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *