Logo SitusEnergi
Produksi Blok Rokan Bisa Tembus 200 BOPD, Begini Caranya Produksi Blok Rokan Bisa Tembus 200 BOPD, Begini Caranya
Jakarta, Situsenergi.com Produksi minyak dari Blok Rokan di Riau saat ini sebanyak 160 ribu Barel Oil Per Day (BOPD) dan berkontribusi 24 persen terhadap produksi... Produksi Blok Rokan Bisa Tembus 200 BOPD, Begini Caranya

Jakarta, Situsenergi.com


Produksi minyak dari Blok Rokan di Riau saat ini sebanyak 160 ribu Barel Oil Per Day (BOPD) dan berkontribusi 24 persen terhadap produksi minyak secara nasional. SKK Migas menargetkan, setelah Blok Rokan dikelola Pertamina Hulu Rokan, maka jumlah produksi bisa ditingkatkan menjadi 200 ribu BOPD. 


Menanggapi hal itu, Praktisi Migas, Salis S. Aprilian, Phd mengatakan, peningkatan produksi bisa dilakukan, namun membutuhkan usaha dan kerja keras. Penggunaan teknologi juga diperlukan untuk mendongkrak produksi blok Rokan yang dahulu produksinya pernah menyentuh angka 1 juta BOPD  pada 17 Mei 1973. 

“Selain menerapkan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) yang sudah teruji dengan baik, juga melakukan reaktivasi lapangan-lapangan minyak yang selama ini terabaikan. Harus ada re-visit data, remapping secara detail lapisan-lapisan mana yang masih potensial menyimpan minyak dan belum diproduksikan, atau pun sudah pernah diproduksikan tapi masih menyisakan minyak, istilah teknisnya sebagai by-passed oil,” ujar Salis kepada Situsenergi.com, Senin (9/8/2021). 

Praktisi Migas, Salis S. Aprilian, Phd (dok Istimewa)

Selain memperbanyak pengeboran sumur dengan berbagai metode, hal lain yang harus dikerjakan PHR yaitu melakukan kajian lanjut EOR pada semua lapangan minyak yang ada. 


“Saya yakin mereka sudah melakukan itu. Tinggal implementasinya, dengan cara melakukan prioritas sesuai dengan ketersediaan dana dan faktor risikonya. Hal seperti ini akan lebih mudah dan akurat apabila menggunakan Artificial Intelligence (AI) atau Machine Learning (ML). Penggunaan teknologi digital akan sangat membantu para engineers bekerja lebih efektif dan efisien,” pungkasnya. 

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan juga menyampaikan, PHR harus melanjutkan kembali program pengeboran dan Work Over Well Services (WOWS). Karena sejak kontrak Chevron Pacific Indonesia (CPI) tidak diperpanjang, hal itu tidak dilakukan lagi karena CPI tidak mau melakukan investasi kembali. 


“Teknologi EOR yang sempat menjadi isu terkait dengan formula dan chemical seharusnya bisa diselesaikan saat ini sehingga tidak mengganggu produksi Blok Rokan mengingat pentingnya penggunaan EOR di samping teknologi lain seperti steam fload, water injection dan teknologi lain yang sudah ada,” tegasnya. (SNU)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *