Logo SitusEnergi
PLN Terangi Laban Nyarit, Kalimantan Utara PLN Terangi Laban Nyarit, Kalimantan Utara
Jakarta, situsenergi.com Sebanyak 80 pelanggan PLN di desa Laban Nyarit Kalimantan Utara sudah dapat menikmati listrik. Untuk melistrikan pelanggan tersebut, PLN harus berinvestasi sebesar... PLN Terangi Laban Nyarit, Kalimantan Utara

Jakarta, situsenergi.com

Sebanyak 80 pelanggan PLN di desa Laban Nyarit Kalimantan Utara sudah dapat menikmati listrik. Untuk melistrikan pelanggan tersebut, PLN harus berinvestasi sebesar Rp 1,5 miliar.

Selain untuk mengangkut material dari Tanjung Redeb, Berau, investasi tersebut juga untuk membangun 1,3 kms Jaringan Tegangan Rendah (JTR), 3,03 kms Jaringan Tegangan Menengah (JTM) dan gardu distribusi berkapasitas 1×50 kVA.

Manajer PLN Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan Kalimantan Utara, Nur Hakim, mengatakan, proses untuk melistriki Laban Nyarit telah dilakukan PLN sejak bulan Desember 2020.

“Dengan selesainya proyek listrik pedesaan di Laban Nyarit, saat ini sudah 80 pelanggan telah tersambung listrik PLN. Harapan kami masyarakat ikut menjaga aset kelistrikan disekitar rumahnya, misalnya dari pohon yang menjuntai, agar distribusi listrik selalu lancer,” kata Hakim dalam pesan tertulisnya yang diterima Situsenergi.com di Jakarta, Senin (08/3/2021).

Untuk menuju ke desa Laban Nyarit diperlukan waktu tempuh tiga jam melalui perjalanan darat dari Malinau dengan melewati jalur tambang batubara.

Sebelumnya, warga setempat mengandalkan penerangan di malam hari dengan menggunakan genset pribadi. Namun dengan hadirnya PLN kini warga bisa dapat menikmati listrik dengan harga yang jauh lebih terjangkau.

BACA JUGA   Menteri ESDM Lantik Pejabat di Lingkungan SKK Migas

Benyamin, salah satu warga Desa Laban Nyarit, Kabupaten Malinau menyampaikan bahwa, masuknya listrik ke desa tempat tinggalnya sangat membantunya dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Hal ini tentu bisa meningkatkan produktivitas warga.

“Kalau dulu tidak ada listrik kami sulit melakukan aktivitas. Sekarang siang hari maupun malam hari bisa tetap produktif, kami juga bisa menikmati tv, anak-anak juga bisa belajar dengan tenang tidak gelap lagi,” kata Benyamin. (Mul/rif)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *