Logo SitusEnergi
Pengamat : Program Subsidi Kendaraan Listrik Belum Jelas Tidak Ada Dalam APBN 2023 Pengamat : Program Subsidi Kendaraan Listrik Belum Jelas Tidak Ada Dalam APBN 2023
Jakarta, Situsenergi.com Belakangan ini rencana program subsidi kendaraan listrik menjadi kontroversi karena sebagian pihak menilai rencana ini hanya akan menguntungkan perusahaan asing. Narasi yang... Pengamat : Program Subsidi Kendaraan Listrik Belum Jelas Tidak Ada Dalam APBN 2023

Jakarta, Situsenergi.com

Belakangan ini rencana program subsidi kendaraan listrik menjadi kontroversi karena sebagian pihak menilai rencana ini hanya akan menguntungkan perusahaan asing. Narasi yang dibangun pemerintah untuk memuluskan rencana ini hanya seputar masalah bebas emisi karbon dan tidak ada bahasan narasi yang lebih besar terkait dengan national interest.

Achmad Nur Hidayat, Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute menyayangkan wacana yang digulirkan ini karena dinilai belum sepenuhnya matang. Terlebih sumber dana untuk memberikan subsidi tidak ada dalam APBN 2023.

“Dan yang lebih memalukan lagi bahwa negara kita yang potensinya begitu besar dalam sektor kendaraan listrik ini sudah disalip oleh Vietnam yang Sudah lebih dulu memproduksi mobil listrik dengan merk VinFast yang Sudah di ekspor ke Amerika Serikat,” ucap Achmad dalam keterangannya, Senin (26/12/2022).

Diketahui pertumbuhan ekonomi Vietnam menjadi yang tertinggi di dunia dengan angka 13%. Sementara Indonesia yang merasa bangga pertumbuhan ekonominya 5,72% melebihi Amerika, China dan Inggris. Dalam konteks kendaraan listrik, Vietnam punya keinginan besar memproduksinya dan terbukti bisa diwujud, tapi pemerintah Indonesia hanya mendorong penggunaan kendaraan listrik hanya terkait dengan emisi karbon.

BACA JUGA   Libatkan 5.000 Petani, Keraton Yogyakarta dan PLN EPI Terapkan Green Deflation

Yang lebih mencengangkan VinFast membangun pabrik di North California Amerika Serikat dengan investasi sebesar US$2miliar atau sekitar Rp28,7 triliun. Investasi sebesar itu masih jauh dibawah pembangunan Kereta Api Cepat Jakarta Bandung yang sudah menghabiskan anggaran US$7,9 miliar atau sekitar Rp118,5 triliun yang sudah 8 tahun tidak kunjung selesai.

“Dari hal tersebut publik dapat membandingkan diantara Indonesia dan Vietnam mana yang lebih serius serta memiliki kepiawaian dalam mengelola negara dan mana yang tidak,” ulasnya. (DIN/SL)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *