Logo SitusEnergi
Kebakaran Tangki, Ini Kata BPH Migas Kebakaran Tangki, Ini Kata BPH Migas
Jakarta, situsenergi.com Sejumlah kalangan mengkhawatirkan kebakaran yang terjadi di salah satu tangki BBM milik Pertamina (Persero) di Cilacap, Jawa Tengah pada Sabtu malam pekan... Kebakaran Tangki, Ini Kata BPH Migas

Jakarta, situsenergi.com

Sejumlah kalangan mengkhawatirkan kebakaran yang terjadi di salah satu tangki BBM milik Pertamina (Persero) di Cilacap, Jawa Tengah pada Sabtu malam pekan lalu, mengganggu distribusi bensin dari lokasi kilang tersebut.

Sebagai informasi saja, tangki yang terbakar merupakan tangki komponen produk Pertalite dengan kapasitas sekitar 31 ribu kiloliter dan merupakan salah satu satu unit pengolahan BBM terbesar dengan fasilitas terlengkap dan mampu menghasilkan BBM hingga 348 ribu barel per harinya.

Menanggapi hal tersebut, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyebut, distribusi BBM jenis Pertalite yang dihasilkan dari Kilang Cilacap tidak akan mengganggu pasokan hingga konsumen.

“Kita berharap kejadian tersebut tidak akan menganggu penyaluran BBM di wilayah Jawa tengah, itu harapan kita,” kata Anggota Komite BPH Migas, Saleh Abdurrahman dalam sebuah wawancara televisi, Senin (15/11/2021).

Dikatakannya, data yang dihimpun oleh BPH Migas, stok BBM yang dihitung hingga 11 November 2021, stok Pertalite secara nasional tercatat 32.196 ribu KL sementara pertamax 715.565 KL.

“Jadi secara umum kebakaran di Kilang Cilacap tidak berpengaruh terhadap keamanan pasokan di pulau Jawa khususnya,” kata dia.

Saleh juga mengatakan, BBM jenis Pertalite merupakan bensin yang tidak disubsidi sehingga meski terjadi di salah satu tangki kilang minyak, kondisinya bisa dikendalikan dari pasokan lainnya.

“Kalau Pertalite ini jenis BBM yang tidak disubsidi, jadi memang demand Pertalite meningkat pesat di dalam tahun ini sehingga tidak ada masalah, yang bermasalah ada terkait BBM yang subsidi dalam hal ini solar, kalau ada gangguan di tangki penimbunannya, bahaya,” kata dia. (SA/RIF)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *