Logo SitusEnergi
Jonan Sebut, Tantangan Terberat EBT Adalah Kemampuan Beli Masyarakat Jonan Sebut, Tantangan Terberat EBT Adalah Kemampuan Beli Masyarakat
Jakarta, SitusEnergy.com Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengungkap, tantangan terbesar dalam pengembangan bauran energi baru terbarukan (EBT) 25 persen di... Jonan Sebut, Tantangan Terberat EBT Adalah Kemampuan Beli Masyarakat

Jakarta, SitusEnergy.com

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengungkap, tantangan terbesar dalam pengembangan bauran energi baru terbarukan (EBT) 25 persen di 2025 adalah terkait dengan kemampuan beli masyarakat.

Jonan mengungkap, salah satu contohnya adalah pengembangan D100 atau minyak solar yang 100 persen berasal dari bahan nabati. Menurutnya, dari segi kemampuan produksi, PT Pertamina (Persero) dengan kilang Plaju nya disebut sangat mampu untuk memproduksi D100 tersebut. Namun demikian, satu-satunya masalah yang cukup berat untuk mewujudkan itu adalah biaya produksi yang cukup tinggi, sehingga hal itu akan mempengaruhi harga jual BBM itu ke pasaran.

“Kilang Plaju dan Dumai untuk dikonversi agar dalam 2-3 tahun mendatang dapat memproduksi diesel hijau atau D100. Bisa menggunakan 100 persen CPO. Satu ton CPO bisa menjadi 700 liter minyak diesel. Bisa tidak? Bisa. Tapi kami sudah melakukan perhitungan, harga jual komersialnya jika green diesel ini sudah dijual, kira-kira kira-kira Rp 14.000 per liter,” kata Jonan di Jakarta, Selasa (2/4).

Menurut dia, dengan capaian harga yang menembus angka Rp 14.000/liter itu, maka yang paling memungkinkan adalah solar tersebut hanya dapat dibeli oleh konsumen yang selama ini membeli Pertamina Sex.

BACA JUGA   Jonan : Target Pemerintah Di Sektor Migas Saat Ini Adalah Efisiensi

“Dengan harga segitu, bisa dijual ke siapa? Ya yang paling mungkin dijual ke konsumen Dex,” tuturnya.

Disisi lain, pemanfaatan minyak nabati juga dilakukan pada sisi lain, yaitu untuk keperluan pembangkit listrik. Meski demikian, diakui olehnya jumlahnya saat ini belum begitu besar. Ia mengungkap, capaian bauran energi saat ini kurang lebih 13 persen di sektor ketenagalistrikan dan transportasi. Menurutnya, di sektor transportasi sudah menggunakan campuran Fame di Gasoil CN 48 sebanyak 20 persen.

“Konsumsi minyak gasoil kita 2/3 dari semua konsumsi bensin kita. Kalau 20 persen dikali 2/3 maka kurang lebih sekarang capaiannya 13 persen. Kira-kira begitu menghitungnya,” pungkasnya. (SNU)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *