Logo SitusEnergi
Indonesia Bakal Jadi Pemain Utama Pengembangan Kendaraan Berbasis Listrik Indonesia Bakal Jadi Pemain Utama Pengembangan Kendaraan Berbasis Listrik
Jakarta, Situsenergi.com Pemerintah yakin Indonesia bakal menjadi pemain penting dalam rantai pasok dunia (global supply chain) untuk mobil listrik. Hal itu karena Indonesia memiliki... Indonesia Bakal Jadi Pemain Utama Pengembangan Kendaraan Berbasis Listrik

Jakarta, Situsenergi.com

Pemerintah yakin Indonesia bakal menjadi pemain penting dalam rantai pasok dunia (global supply chain) untuk mobil listrik. Hal itu karena Indonesia memiliki sumber daya mineral yang sangat besar untuk mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik.

Menteri Perindustrian, AgusGumiwang Kartasasmita, mengatakan bahwa saat ini pemerintah semakin serius mengembangkan ekosistem industri kendaraan listrik dari hulu sampai hilir. Salah satu caranya adalah melalui peningkatan investasi untuk memperkuat struktur manufaktur di dalam negeri.

“Sudah banyak investor yang mengajukan proposal ingin berkontribusi dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Misalnya ada industri yang ingin memproduksi baterainya, termasuk dari sektor otomotif,” kata Agus Gumiwang dalam keterangannya, Kamis (17/3/2022).

Dikatakan bahwa tahun 2022 ini akan menjadi momen penting untuk pengembangan baterai litium untuk kendaraan listrik di Indonesia. Sebab, beberapa investor di Indonesia akan memulai konstruksi pembangunan pabriknya dalam upaya mengolah nikel dan kobalt menjadi bahan baku baterai litium.

 “Pemerintah menargetkan pada tahun 2024 nanti mobil-mobil listrik yang diproduksi di Indonesia sudah menggunakan baterai listrik dan juga komponen-komponen penting lainnya yang diproduksi di negara kita,” ungkap Menperin.

BACA JUGA   Kemenhub Akan Siapkan Regulasi Angkutan Bus Berbasis Listrik

 Pada peta jalan industri otomotif nasional, ditargetkan sebanyak 20 persen kendaraan berbasis baterai listrik akan seliweran pada tahun 2025. Pemerintah juga menargetkan industri otomotif dalam negeri dapat memproduksi mobil listrik dan bis listrik sebanyak 600 ribu unit pada tahun 2030. Sehingga dengan angka tersebut akan dapat mengurangi konsumsi BBM sebesar 3 juta barrel dan menurunkan emisi CO2 sebanyak 1,4 juta Ton.

 “Upaya strategis ini diharapkan pula dapat mendukung pemenuhan komitmen pemerintah Indonesia terkait pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 29 persen pada tahun2030, dan di tahun 2060 masuk ke emisi nol atau net zero carbon,”imbuhnya. (DIN/rif)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *