Logo SitusEnergi
Harga Minyak Mentah Meroket Lampaui Asumsi APBN Harga Minyak Mentah Meroket Lampaui Asumsi APBN
Jakarta, situsenergi.com Ketidakpastian global imbas ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina turut mengerek naik harga minyak mentah dunia hingga tembus USD 108 per barel. Lonjakan harga minyak... Harga Minyak Mentah Meroket Lampaui Asumsi APBN

Jakarta, situsenergi.com

Ketidakpastian global imbas ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina turut mengerek naik harga minyak mentah dunia hingga tembus USD 108 per barel.

Lonjakan harga minyak ini, berakibat terhadap perbedaan yang cukup jauh dari asumsi APBN 2022 yang hanya mencapai USD 63 per barel.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu menyebutkan Kemenkeu terus memantau perkembangan global terkait harga minyak mentah dan adjustment terhadap APBN akan terus dilakukan baik dari sisi pemasukan maupun pengeluaran.

“APBN kan ada dari sisi penerimaan dan sisi belanja dan ada juga dari sisi pembiayaan, secara umum akan terus kita pantau memang, setiap tahun memang terjadi (gejolak harga) kadang – kadang harga di bawah asumsi kadang di atas asumsi,” kata dia dalam sebuah wawancara televisi program Profit, Rabu (03/02/2022).

Sementara itu akibat dari kenaikan harga minyak dunia yang terus menanjak, pemerintah menyebut dari sisi subsidi akan terus dikalibrasi dari kenaikan harga minyak tersebut.

“Yang paling penting sekarang ada pemulihan ekonomi lalu pemulihan ekonomi itu disertai kepastian masyarakat miskin maupun rentan kita jaga,” kata dia.

Dalam konteks kenaikan harga komoditas, Febri menilai bukan tahun ini saja, akan tetapi sejak tahun lalu telah terjadi kenaikan harga yang cukup tajam dan mampu dijaga pemerintah dengan baik.

BACA JUGA   2900 UMK di Maluku dan Papua jadi Mitra Binaan Pertamina

“Jadi kita lihat sisi penerimaan maupun belanja,” kata dia.

Sementara itu dari sisi kebijakan jika kenaikan harga minyak dunia terus terjadi, harga komoditas bukan hanya minyak mentah saja yang mengalami kenaikan, akan tetapi komoditas lain yang menguntungkan Indonesia, sebut saja CPO maupun nikel.

“Nah untuk APBN, jadi bukan sisi migasnya saja yang kita lihat tapi dari sisi penerimaan dampaknya itu kenaikan positif sebenernya kalau kita liat harga dengan komoditas lain,” tegas dia.(SA/rif)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *