Harga Komoditas Tambang Dan Komoditas Lain Fluktuatif, Pengaruhi Kinerja Ekspor Agustus 2023

Jakarta, Situsenergi.com

Kinerja ekspor produk tambang dan beberapa komoditas unggulan Indonesia sepanjang Agustus 2023 mayoritas mengalami koreksi. Hal ini berdampak pada nilai ekspor secara keseluruhan.

Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan kinerja ekspor produk tambang seperti batubara pada Agustus 2023 secara bulanan (month to month/ mtom) turun 11,83 persen. Sedangkan secara tahunan (year on year/ yoy) turun 48,91 persen yoy menjadi USD2,25 miliar.

Dijelaskan dari sisi harga batubara, pada Agustus 2023 justru mengalami kenaikan  sebesar 8,52 persen. Namun secara tahunan harganya anjlok drastis sebesar USD62,50 persen ke level USD152,6 per MT.

“Di Agustus 2023, nilai ekspor Indonesia sebesar USD22 miliar, dari sisi kontribusi ekspor batubara ini anjlok karena juga disebabkan oleh penurunan harga,” ulas Amalia dalam keterangannya, Jumat (15/9/2023).

Penurunan harga juga terjadi pada komoditas CPO (crude palm oil/ minyak kelapa sawit) sebesar 2,01 persen secara bulanan dan secara tahunan turun 16,10 persen menjadi USD860,8 per MT. Lalu harga gas alam secara bulanan hanya naik tipis 1,19 persen dan secara tahunan anjlok drastis 70,58 persen menjadi UDD2,6 per MMBTU.

Selain itu, harga nikel juga turun baik secara bulanan atau tahunan meski tergolong tipis. Secara bulanan penurunan harga nikel sebesar 3,09 persen dan secara tahunan turun 7,34 persen menjadi USD20,4 per MT. 

Untuk minyak mentah secara bulanan naik 7,27 persen dan secara tahunan turun 11,72 persen menjadi USD84,7 per barel. Penurunan harga komoditas unggulan di pasar internasional ini sangat berkaitan erat dengan performa ekspor di sepanjang Agustus 2023.

“Meski secara bulanan nilai ekspor pada Agustus 2023 naik 5,47 persen, namun secara tahunan terjadi penurunan sebesar 21,21 persen menjadi USD22 miliar,” pungkas dia. (DIN/SL)