Logo SitusEnergi
Energy Watch: Akuisisi MCTN Langkah Baik Jaga Produksi Blok Rokan Energy Watch: Akuisisi MCTN Langkah Baik Jaga Produksi Blok Rokan
Jakarta, Situsenergi.com Pengambilalihan 100 persen saham PT Mandau Cipta Tenaga Nusantara (MCTN), perusahaan pembangkit listrik di wilayah kerja Rokan, Provinsi Riau oleh PT PLN... Energy Watch: Akuisisi MCTN Langkah Baik Jaga Produksi Blok Rokan

Jakarta, Situsenergi.com

Pengambilalihan 100 persen saham PT Mandau Cipta Tenaga Nusantara (MCTN), perusahaan pembangkit listrik di wilayah kerja Rokan, Provinsi Riau oleh PT PLN (Persero), adalah sebuah terobosan dalam menjaga produksi migas Blok Rokan, khususnya pada masa transisi alih kelola Blok Rokan ke Pertamina.

Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan, kepada Situsenergi.com, Selasa (6/7) mengatakan. “Proses penandatanganan SPA (Sales Purchase and Agreement) antara PT PLN dengan PT MCTN merupkan langkah baru dalam proses transisi Blok Rokan antara PT CPI (Chevron Pacific Indonesia) dengan PT PHR (Pertamina Hulu Rokan). Melalui proses signing SPA ini, diharapkan permasalahan pasokan listrik dan uap untuk Blok Rokan bisa teratasi ke depannya,” kata Mamit.

Dalam proses akuisisi ini, kata Mamit, PLN akan memegang penuh operasional MCTN dalam mensuplai listrik dan uap di Blok Rokan, sehingga di harapkan tidak ada kendala pasokan listrik dan uap ke depannya.

“Dengan sinergi BUMN antara Pertamina dengan PLN, merupakan langkah yang startegis dalam mengembangkan dan membantu sesama BUMN mengingat Blok Rokan merupakan tulang punggung produksi minyak nasional,” tutur Mamit.

BACA JUGA   Pengusaha Bawang Putih Minta Kemudahan Impor

Mamit mengungkapkan, saat ini produksi Blok Rokan sebesar 162.951 BOPD yang merupakan produksi nomer 2 di Indonesia setelah Blok Cepu yang mesti dijaga dan ditingkatkan produksinya. Ia mengakui bukan merupakan “pekerjaan rumah” yang mudah bagi PHR dalam mencapai target tersebut tanpa adanya dukungan dari semua pihak termasuk dari PLN.

“Oleh karena itu, selama proses transisi 3 tahun ke depan, PLN harus bisa menjamin keandalan pasokan listrik dan uap bagi Blok Rokan. Jika sampai ada kendala maka bisa dipastikan produksi minyak di Blok Rokan akan mengalami penurunan,” tegas Mamit.

“Begitu juga saat masa transisi berakhir, PLN harus bisa memastikan keadalan suplai listrik yang akan diambil dari system Sumatera tidak akan terganggu. Dibutuhkan effort dari PLN untuk segera membangun infrastruktur jika memang setelah masa transisi akan menggunakan interkoneksi system Sumatera,” sambung Mamit.

Persoalan listrik dan uap merupakan salah satu persoalan yang dihadapi dalam proses transisi Blok Rokan dari PT CPI ke PT PHR. Masih ada persoalan lain harus di selesaikan sebelum peralihan pada 9 Agustus 2021 yang akan datang.

BACA JUGA   LINDUNGI RAKYAT DARI LIBERALISME PASAR, PEMERINTAH DITUDUH MEMERAS? SAID DIDU PROVOKATIF

“Saya melihat masih ada persoalan seperti migrasi data teknis dan operasional yang belum selesai, persoalan chemical EOR yang belum clear, serta pemasalahan lingkungan yang masih menyisakan permasalahan dengan warga. Harapan saya, sebelum transisi selesai dilakukan semua permasalahan bisa diselesaikan dan pastinya tidak memberatkan Pertamina Hulu Rokan ke depannya akibat permasalahan belum terselesaikan dengan baik,” pungkas Mamit. (SNU/RIF)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *