Logo SitusEnergi
Ditopang Layanan Jasa Pertambangan, PP Presisi Cetak Laba Rp172 Miliar Ditopang Layanan Jasa Pertambangan, PP Presisi Cetak Laba Rp172 Miliar
Jakarta, situsenergi.com PT PP Presisi Tbk membukukan laba di tahun 2023 sebesar Rp172 miliar. Capaian ini berkat kemampuan perseroan menyediakan jasa untuk sektor pertambangan... Ditopang Layanan Jasa Pertambangan, PP Presisi Cetak Laba Rp172 Miliar

Jakarta, situsenergi.com

PT PP Presisi Tbk membukukan laba di tahun 2023 sebesar Rp172 miliar. Capaian ini berkat kemampuan perseroan menyediakan jasa untuk sektor pertambangan di tahun lalu.

Perolehan laba ini ditopang oleh penjualan sebesar Rp3,4 triliun, yang mana segmen bisnis pada jasa pertambangan dan konstruksi sipil masih menjadi kontributor utama sebesar 92 persen. Kemudian sisanya sebesar 8 persen berasal dari lini bisnis supporting yaitu production plant, structure work dan rental heavy equipment.

Pencapaian tersebut sebagian besar berasal dari penyelesaian dan progress proyek-proyek pada jasa pertambangan sebesar 47 persen atau meningkat sebesar 13 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 34 persen.

Lalu konstruksi sipil sebesar 45 persen dan sisanya berasal dari proyek structure work sebesar 3 persen, rental heavy equipment sebesar 3 persen serta production plant sebesar 2 persen.

“Perolehan pendapatan mayoritas berasal pada lini bisnis jasa pertambangan dan konstruksi sipil tersebut sejalan dengan strategi Perseroan untuk tetap fokus pada jasa pertambangan dan konstruksi sipil,” ujar
I Gede Upeksa Negara, Direktur Utama PPRE dalam keterangannya, Rabu (13/3/2024).

Dari sisi rasio keuangan terutama untuk rasio leverage mengalami perbaikan, seperti debt to equity ratio dari 1,41x (31 Des 2022) menjadi 1,19x (31 Des 2023), dan DER Interest Bearing dari 0,75x (31 Des 2022) menjadi 0,54x (31 Des 2023). Dari data tersebut dapat terlihat bahwa perseroan masih bisa menjaga leverage rasio tersebut tetap dalam batasan covenant yang dipersyaratkan perbankan.

BACA JUGA   Kembangkan EBT, Adaro Energy Siap Investasi Senilai US$3 Miliar

“Perseroan masih dapat menjaga angka EBITDA positif di tengah tantangan yang harus dihadapi. Tantangan tersebut disebabkan oleh mundurnya beberapa proyek yang ditargetkan didapatkan pada kuartal awal menjadi kuartal akhir 2023, sehingga PPRE belum dapat mengenerate revenue secara maksimal di tahun 2023 ini,” sambungnya.

Meski begitu PPRE berhasil menurunkan beban pokok dengan penerapan program cost leadership yang dijalankan serta penerapan optimalisasi alat untuk memaksimalkan produksi sehingga gross profit margin meningkat di 17,45 persen tahun 2023.

Dari sisi perolehan kontrak baru PPRE berhasil berhasil mencatatkan kontrak baru sampai dengan Desember 2023 sebesar Rp6,7 triliun atau meningkat sebesar 28,72 persen jika dibandingkan Desember 2022 sebesar Rp5,2 triliun.

Perolehan kontrak baru tersebut juga mencatatkan adanya peningkatan perolehan kontrak baru pada sektor jasa pertambangan sebesar 11 persen dibandingkan dengan tahun 2022. Perseroan juga menargetkan adanya pertumbuhan kontrak baru pada lini bisnis pertambangan pada tahun-tahun berikutnya sejalan dengan potensi yang masih sangat besar di Kawasan tambang Weda, Halmahera Tengah.

Tahun ini perseroan menargetkan perolehan kontrak baru tahun 2024 meningkat antara 15 persen – 20 persen dengan didominasi oleh sektor jasa pertambangan dengan melihat potensi pasar di sektor tambang yang masih sangat besar. Dengan target ini diharapkan pendapatan dapat terkerek lebih baik dari tahun 2023.

“Dengan didukung dengan kapasitas peralatan sebagai kekuatan perusahaan, kami yakin PPRE dapat menciptakan operasional yang Ekselen di dunia Tambang melalui Quality dan Safety berstandar tinggi”, ujar I Gede Upeksa Negara. (DIN/SL)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *