Logo SitusEnergi
Demi Daya Saing, MIND ID Minta Harga Khusus Energi Primer Demi Daya Saing, MIND ID Minta Harga Khusus Energi Primer
Jakarta, Situsenergi.com Perusahaan holding pertambangan, Mineral Industry Indonesia (MIND ID) meminta pemerintah memberikan harga khusus untuk penyediaan energi primer di fasilitas pengolahan dan pemurnian... Demi Daya Saing, MIND ID Minta Harga Khusus Energi Primer

Jakarta, Situsenergi.com

Perusahaan holding pertambangan, Mineral Industry Indonesia (MIND ID) meminta pemerintah memberikan harga khusus untuk penyediaan energi primer di fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter). Untuk memuluskan niatnya ini menejemen MIND ID meminta dukungan dari DPR RI.

Dirut MIND ID, Hendi Prio Santoso mengatakan dengan insentif khusus penyediaan energi primer ini, diharapkan produk yang dihasilkan bisa lebih berdaya saing. Pada akhirnya produktivitas akan meningkat sehingga kewajiban perusahaan berupa pembayaran pajak dan dividen menjadi meningkat.

“Kami mohon dukungan agar pemerintah memberikan insentif harga energi primer dengan harga insentif khusus,” kata Hendi dalam keterangannya, Jumat (27/5/2022).

Beberapa harga kisaran energi primer untuk smelter misalnya gas dengan harga maksimal US$6 per MMBTU. Lalu untuk listrik diharga US$3 cent hingga US$4 cent per kWh.

Menurut Hendi beberapa smelter memerlukan harga energi khusus sehingga operasional smelter bisa sesuai dengan keekonomian. Smelter Aluminium contohnya, harga keekonomian energi yang dikeluarkan harus di bawah US$5 cent per kWh.

“Jadi ini butuh dukungan khusus. Ini impact-nya sangat besar nantinya di bisnis hilirnya yang akan tercipta,” ungkap Hendi.

BACA JUGA   2018, Pertagas Targetkan Laba Bersih US$ 116 Juta

Selain itu pasokan energi untuk smelter-smelter yang ada menurut Hendi sudah seharusnya berasal dari energi ramah lingkungan sesuai dengan tuntutan masyarakat dunia.

“Sumber energinya, kalau bisa idealnya dari yang ramah lingkungan seperti hydro atau bisa juga batu bara. Tapi idealnya yang ramah lingkungan karena kita dapat product labelingnya nantinya itu menjadi barang premium di pasar,” kata Hendi. (DIN/SL)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *