Logo SitusEnergi
BRMS Optimis Mampu Tingkatkan Kapasitas Pengolahan Bijih Emas BRMS Optimis Mampu Tingkatkan Kapasitas Pengolahan Bijih Emas
Jakarta, Situsenergy.com PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) berencana ekspansi tambang emas dan menambah 2 pabrik pengolahan. Dengan begitu, yang semula kapasitas pengolahan bijih... BRMS Optimis Mampu Tingkatkan Kapasitas Pengolahan Bijih Emas

Jakarta, Situsenergy.com

PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) berencana ekspansi tambang emas dan menambah 2 pabrik pengolahan. Dengan begitu, yang semula kapasitas pengolahan bijih emas 500 ton per hari, menjadi 8.500 ton per hari pada 2023.

“Kami juga berharap untuk dapat meningkatkan jumlah cadangan bijih emas di lokasi tambang emas Poboya di Palu, Sulawesi, tergantung dari keberhasilan kegiatan pengeboran terkait,” kata Direktur Utama BRMS, Suseno Kramadibrata dalam keterangannya, Rabu (18/11/2020).

Suseno menjelaskan sebelumnya Rio Tinto Grup pernah melakukan pengeboran di 34 lubang bor dengan akumulasi kedalaman 7.900 meter di beberapa prospek dalam lokasi tambang Poboya, Palu. Selanjutnya, anak usaha BRMS, yaitu Citra Palu Mineral (CPM), juga telah melakukan pengeboran di 13 lubang bor dalam lokasi tambang yang sama yakni Poboya dengan total kedalaman 3.000 meter.

“Dari hasil-hasil pengeboran tersebut kami berkeyakinan untuk bisa menambah cadangan bijih emas di Poboya, Palu dalam rencana pengeboran kami di masa datang,” katanya.

Untuk melancarkan ekspansi ini, perusahaan pun telah mendapatkan persetujuan melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD/rights issue).

BACA JUGA   Rencana Penghapusan Premium Harus Diperhitungkan Dengan Matang

Direktur BRMS Herwin Hidayat, mengatakan rencana PMHMETD ini sangat penting untuk mendanai rencana pengembangan bisnis Perusahaan. Sebagian besar dari dana tersebut akan dialokasikan untuk pembangunan pabrik pengolahan dengan kapasitas 4.000 ton bijih emas per hari, dan pekerjaan pengeboran untuk menambah jumlah cadangan bijih emas di Palu.

“Kami juga berencana untuk melakukan beberapa pekerjaan pengeboran di Gorontalo,” kata Herwin.

Selain itu perusahaan juga telah menerima fasilitas kredit investasi dalam bentuk Standby Letter of Credit ( SBLC ) senilai US$70 juta dari Bank BNI pada April 2020 untuk mendanai pekerjaan konstruksi dan pembangunan pabrik pengolahan kedua. Herwin mengatakan keuntungan tersedianya dan rights issue dan SBLC untuk pembangunan dua tambahan pabrik tersebut akan meningkatkan produksi emas, kenaikan penjualan, dan laba perusahaan.

“Pekerjaan pengeboran dalam usaha untuk menambah jumlah cadangan dan sumber daya bijih emas yang sebagian besar di Palu. Hal ini diharapkan dapat berdampak terhadap umur tambang produktif yang semakin panjang,” katanya. (DIN/rif)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *