Logo SitusEnergi
BPK: Freeport Rugikan Negara Rp 185 Triliun BPK: Freeport Rugikan Negara Rp 185 Triliun
Jakarta, situsenergy.com Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyebutkan bahwa PT Freeport Indonesia (PTFI) telah menimbulkan kerugian negara sebesar Rp185 triliun akibat pembuangan limbah. “Potensi kerugian... BPK: Freeport Rugikan Negara Rp 185 Triliun

Jakarta, situsenergy.com

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyebutkan bahwa PT Freeport Indonesia (PTFI) telah menimbulkan kerugian negara sebesar Rp185 triliun akibat pembuangan limbah.

“Potensi kerugian negara Rp185 triliun dari kerusakan yang terjadi karena pembuangan limbah,” kata Anggota IV BPK RI Rizal Djalil di Jakarta, Senin (19/3).

Total kerugian tersebut terbagi dalam tiga wilayah terdampak, yaitu “Modified Ajkwa Deposition Area” (ModADA) dengan nilai ekosistem yang dikorbankan mencapai Rp10,7 triliun, estuari (Rp8,2 triliun), dan laut (Rp166 triliun). Laporan tersebut merupakan hasil perhitungan dari tenaga ahli Institut Pertanian Bogor (IPB).

Hasil audit BPK menyebutkan bahwa PTFI telah menimbulkan perubahan ekosistem akibat pembuangan limbah operasional penambangan di sungai, hutan, estuari, dan bahkan telah mencapai kawasan laut.

Hal tersebut sesuai dengan Laporan Hasil Pemeriksaan Nomor 6 yang dirilis 27 April 2017 mengenai pemeriksaan dengan tujuan tertentu (PDTT) atas kontrak karya PTFI tahun anggaran 2013 sampai dengan 2015 kepada Kementerian ESDM, Kementerian LHK, dan instansi lain.

BPK mendorong ada peraturan sebagai turunan dari Undang-Undang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang mengatur mengenai jasa lingkungan kepada pemerintah.

BACA JUGA   Pelindo 1 Dan Pertamina Sinergi Bangun Infrastruktur Energi di Kuala Tanjung

BPK juga merekomendasikan Kementerian ESDM, Kementerian LHK, dan PTFI untuk mengambil langkah-langkah perbaikan ekosistem ModADA.

“Sampai hari ini, tidak ada tindak lanjut yang signifikan yang dilakukan oleh PTFI. Sudah 333 hari setelah BPK menyampaikan hasil audit. BPK harus terus memantau semua temuan apakah sudah ditindaklanjuti atau belum,” kata Rizal. (ert)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *