Logo SitusEnergi
ASN Kementerian ESDM Harus Adaptif dengan Sistem Kerja Baru ASN Kementerian ESDM Harus Adaptif dengan Sistem Kerja Baru
Jakarta, situsenergy.com Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian ESDM diharapkan dapat adaptif menghadapi sistem kerja yang baru, di mana kerangka kebijakan pengembangan kompetensi era new... ASN Kementerian ESDM Harus Adaptif dengan Sistem Kerja Baru

Jakarta, situsenergy.com

Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian ESDM diharapkan dapat adaptif menghadapi sistem kerja yang baru, di mana kerangka kebijakan pengembangan kompetensi era new normal telah berubah dari training and development ke learning and development.

Hal ini disampaikan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian ESDM Prahoro Nurtjahyo dalam pesan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Jumat (06/11/2020).

“Sesuai pidato Presiden RI pada sidang tahunan, krisis COVID-19 telah memaksa kita menggeser channel cara kerja dari cara-cara normal menjadi extra normal, dari biasa menjadi luar biasa, dari prosedur panjang dan berbelit menjadi smart shortcut, dan dari orientasi prosedur menjadi orientasi hasil,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Lembaga Administrasi Negara Adi Suryanto mengatakan krisis akibat pandemi COVID-19 merupakan kesempatan untuk mengubah cara berpikir ASN untuk membuat lompatan yang jauh.

Sistem saat ini memudahkan orang untuk belajar kapan saja dan dimana saja. “Bagaimana kita mengembangkan aplikasi dan sistem, bukan memindahkan sistem pembelajaran kelas dipindahkan ke virtual. Menggunakan sistem lama yang dibuat virtual tentu tidak menyelesaikan masalah, justru ASN harus membuat sistem baru yang cocok dilakukan secara virtual dan mampu memperoleh kualitas yang maksimal,” papar Adi.

BACA JUGA   Dwi Soetjipto: Efesiensi Energi Masih Dibutuhkan Agar Harga BBM Terjangkau

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa pergeseran paradigma training and development ke learning and development yang dimaksud ialah proses meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dan mengembangkan sikap atau keyakinan kita sehingga kita memiliki kemampuan untuk membuat pilihan/keputusan.

CEO BNI University, Anang Basuki mengungkapkan bahwa di era saat ini pembelajaran dilakukan melalui Learning Paradigma Center yang berfokus pada kecepatan, kepentingan dan kebutuhan pegawai yang mengikuti diklat. Bukan lagi berfokus pada organisasi yang menyelenggarakan diklat. “Setiap pegawai adalah pelajar dan setiap pegawai adalah pengajar. Pembelajaran bisa dilakukan dimana saja,” ujar Anang.(ert)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *