


Jakarta, Situsenergi.com
Asosiasi Analis Kebijakan Indonesia (AAKI) menilai Pertamina berhasil mengamankan pasokan LPG subsidi 3 kilogram (kg) melalui operasi pasar di berbagai wilayah di tanah air.
Menurut Ketua Umum AAKI, Trubus Rahadiansyah, Pertamina sigap melaksanakan operasi pasar bahan bakar gas bersubsidi di berbagai wilayah Kitty Indonesia seperti di Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, Sulawesi, dan Maluku.
“Operasi pasar yang digelar Pertamina itu bisa mengamankan pasokan LPG 3 kg di berbagai wilayah di Tanah Air. Cepat diatasi, kalau permintaan meningkat, > dipenuhi,” kata Trubus di Jakarta, Rabu (02/8).
Dikatakan, dalam kondisi saat ini operasi pasar Pertamina memang dinilai sebagai upaya yang baik, namun langkah itu merupakan solusi jangka pendek. Jadi dalam jangka panjang, sebaiknya juga dibarengi dengan perbaikan tata kelola dalam distribusi.
“Terutama, aturan mengenai pihak yang bertanggung jawab mengawasi dari pangkalan ke pengecer, sebab Pertamina memang hanya sebatas pangkalan yang selama ini sudah dilakukan dengan baik.
Tetapi setelah pangkalan siapa? Tidak ada, dan memang tidak ada aturan yang tegas,” paparnya.
Trubus menilai, celah itulah yang membuka peluang penyimpangan, termasuk distribusi sampai pengguna yang tidak tepat sasaran. Padahal seharusnya gas 3 kg hanya untuk keluarga miskin.

Sebelumnya, anggota Komisi VII DPR Hendrik H Sitompul yang memeriksa keberadaan LPG di Sumut, termasuk Tapanuli Utara dan Deli Serdang, meminta masyarakat untuk tidak panik, sebab Pertamina telah memastikan stok aman dan harga normal.
“Memang perlu dilakukan edukasi kepada masyarakat, untuk menghindari “panic buying” terutama pada saat “peak season”. Seperti juga kali ini, kelangkaan gas melon pun terjadi setelah Idul Adha beberapa waktu lalu,” katanya.
Hal senada juga disampaikan snggota Komisi VII lainnya Bambang Patijaya. Menurutnya, keberadaan LPG 3 kg di Provinsi Bangka Belitung (Babel) mulai teratasi setelah Pertamina menambah lebih dari 70 ribu tabung gas 3 kg untuk provinsi tersebut.
“Jadi saya mengimbau masyarakat Babel untuk tidak panik, karena saya sudah melakukan koordinasi dengan pihak Pertamina untuk segera mengatasi hal ini,” ujarnya.(Ert/SL)
No comments so far.
Be first to leave comment below.