Home ENERGI Salurkan BBM Satu Harga, Pertamina Dirikan SPBU Di Kepulauan Talaud
ENERGI

Salurkan BBM Satu Harga, Pertamina Dirikan SPBU Di Kepulauan Talaud

Share
Petugas mengisi bahan bakar minyak (BBM) ke truk tangki di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (20/12/2018). Pertamina MOR V memprediksi konsumsi BBM menjelang Natal dan Tahun Baru 2019 di Jawa Timur akan meningkat sebesar enam persen untuk produk gasoline (Premium, Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo) dan penurunan sebesar enam persen untuk produk gasoil (Solar, Dexlite dan Pertamina Dex) dari konsumsi normal harian BBM kelompok gasoline serta gasoil yang mencapai 20.290 KL per hari. ANTARA FOTO/Didik Suhartono/wsj.
Share

Jakarta, situsenergy.com

PT Pertamina (Persero) terus menambah titik untuk merealisasikan program BBM satu harga. Kali ini Pertamina resmikan SPBU Kompak di Kabupaten Kepulauan Talaud yang terletak di Kecamatan Essang, Kecamatan Nanusa dan Kecamatan Miangas. Ketiga SPBU Kompak tersebut merupakan bagian dari 133 lembaga penyalur BBM yang telah beroperasi sejak dimulainya Program BBM Satu Harga pada 2017.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (migas), Djoko Siswanto, mengatakan Pemerintah sangat komitmen untuk mewujudkan energi berkeadilan bagi masyarakat di wilayah 3T (Terluar, Terdepan, Tertinggal). Melalui BUMN Pertamina, program BBM satu harga ini diharapkan dapat memperkecil kesenjangan antar wilayah.

“Melalui program BBM Satu Harga, Pemerintah bersama Pertamina berkomitmen untuk terus menambah jumlah lembaga penyalur BBM di seluruh Indonesia. Ini sejalan dengan Nawacita untuk membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dalam kerangka negara kesatuan,” kata Djoko dalam keterangan persnya, Senin (1/4).

Dikatakannya, sebelum dibangun lembaga penyalur di ketiga lokasi tersebut, warga harus membeli BBM jenis Solar dengan harga sekitar Rp Rp10.000 – Rp15.000 per liter dan BBM Premium dengan harga sekitar Rp15.000 – Rp20.000 per liter. Menurutnya, Kepulauan Talaud merupakan salah satu daerah terdepan di Indonesia.

Miangas khususnya, merupakan pulau terluar yang berbatasan dengan Mindanao – Filipina. Jaraknya lebih dekat ke Davao (48 mil laut) daripada ke Melonguane (110 mil laut). Oleh karena itu, Pemerintah menugaskan PT Pertamina mendirikan 5 lembaga penyalur BBM 1 harga di Kepulauan Talaud yaitu di Melonguane, Kabaruan, Essang, Miangas, dan Nanusa.

“Alhamdulillah pada hari ini masyarakat di Kabupaten Kepulauan Talaud bisa mendapatkan pasokan BBM dengan harga sesuai yang ditetapkan Pemerintah, Premium Rp6.450 per liter dan Solar Rp5.150 per liter. Hal ini tidak lepas berkat dukungan Pemerintah Daerah, TNI dan Polri, serta stakeholders terkait,” ujarnya.

Pemerintah melalui Kementerian ESDM dan Badan Usaha Pelaksana Penugasan terus melakukan pemetaan lokasi sasaran program BBM Satu Harga. Secara nasional, sejak tahun 2017 hingga 2019 akan dibangun 170 penyalur BBM Satu Harga. Hingga saat ini PT Pertamina (Persero) telah membangun 124 lokasi, sementara badan usaha pendamping sebanyak 9 lokasi. Untuk tahun 2019, ditargetkan 39 Penyalur beroperasi oleh PT Pertamina dan 1 Penyalur beroperasi oleh badan usaha pendamping.

“Tahun 2019 direncanakan dibangun 40 titik BBM 1 Harga dan untuk Sulawesi berada di Kabupaten Banggai Kepulauan (2 lokasi) dan Kabupaten Sigi (1 lokasi),” jelas Djoko.

Sementara itu RFM Manajer MOR VII PT Pertamina (Persero), I Ketut Permadi Aryakuumara, menambahkan ketiga SPBU Kompak yang diresmikan hari ini telah uji coba operasi sejak akhir tahun 2018. Menurutnya, kebutuhan BBM di Kabupaten Kepulauan Talaud tahun 2018 rata-rata mencapai 247 KL per bulan.

“Adanya SPBU Kompak ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan BBM serta dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kepulauan Talaud,” papar Ketut Permadi.

Supply point SPBU di Kepulauan Talaud adalah TBBM Bitung yang berjarak sekitar 278 mil laut dengan menggunakan SPOB kapasitas 1100 kilo liter (KL). Total alokasi BBM untuk SPBU Essang sebesar 20 KL per bulan, SPBU Nanusa sebesar 20 KL per bulan dan SPBU Miangas sebesar 40 KL per bulan.

“Untuk BBM tersebut kami terus melakukan pengawasan agar tidak ada penyimpangan dalam penyaluran, harapan kami Pemda dan masyarakat dapat aktif berperan agar BBM yang disalurkan tepat sasaran,” terang Ketut Permadi. (DIN)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

Pertamina Raih Juara Pertama Badan Publik Terinovatif di Information Transparency Award 2025

Jakarta, situsenergi.com PT Pertamina (Persero) berhasil meraih Juara Pertama kategori Badan Publik...

Medco Energi Genjot Efisiensi dan Turunkan Emisi Lewat Optimasi Gas

Jakarta, situsenergi.com PT Medco Energi Internasional Tbk terus memperkuat langkah menuju energi...

Elnusa Perkuat Produksi Migas Nasional Lewat Teknologi Coiled Tubing

Jakarta, Situsenergi.com PT Elnusa Tbk terus menunjukkan peran strategisnya dalam mendukung peningkatan...

Waskita Karya Infrastruktur Lepas Saham di Waskita Sangir Energi Rp179,9 Miliar

Jakarta, situsenergi.com PT Waskita Karya Infrastruktur (WKI) resmi melepas kepemilikan sahamnya di...