Logo SitusEnergi
SKK Migas Apresiasi Produksi Migas EMCL Lampaui Target  SKK Migas Apresiasi Produksi Migas EMCL Lampaui Target 
Jakarta, situsenergi.com Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) bersyukur produksi EMCL (ExxonMobil Cepu Limited) berhasil melampaui target WP&B maupun... SKK Migas Apresiasi Produksi Migas EMCL Lampaui Target 

Jakarta, situsenergi.com

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) bersyukur produksi EMCL (ExxonMobil Cepu Limited) berhasil melampaui target WP&B maupun APBN 2024. EXCL masih menjadi andalan dari Pertamina Hulu Rokan (PHR).

Lapangan Banyu Urip EMCL mulai mengalami kenaikan Gas Oil Ratio (GOR) dan kenaikan water cut yang menyebabkan Loss Production Opportunity (LPO) cukup significant, yaitu sekitar 7.000 BOPD (Barel Oil Per Day), sehingga produksi EMCL tidak lagi sustain berproduksi di rate 150 MBOPD.

“Harus kami akui bahwa LPO di EMCL ini jumlahnya sangat signifikan, meskipun SKK Migas dan KKKS lain berusaha untuk melakukan optimasi produksi dari kegiatan pemboran, workover dan well service, namun kontribusi yang diperoleh belum dapat menutup secara langsung gap penurunan produksi di EMCL,” kata Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D. Suryodipuro dalam keterangannya, Kamis (8/8/2024).

Hudi menambahkan bahwa SKK Migas memberikan perhatian khusus kepada lapangan Banyu Urip mengingat produksinya yang sangat besar. Apabila terjadi masalah pada lapangan ini akan berdampak sangat signifikan pada produksi Indonesia.

BACA JUGA   Pertamina Mandalika Racing Series 2025: Dukungan Nyata untuk Pembalap Muda Indonesia

SKK Migas dan EMCL tidak tinggal diam terhadap permasalahan yang sedang terjadi, serangkaian kegiatan gas shut off dan water shut off serta maintain terhadap rate produksi senantiasa dilakukan untuk menjaga penurunan produksi yang lebih tajam lagi.

Kabar baiknya adalah perkembangan proyek Banyu Urip Infill Classic (BUIC) cukup baik sehingga diperkirakan dalam waktu dekat akan onstream 1 sumur yaitu B13 dengan potensi produksi sebesar 10 Ribu BOPD dan tentunya akan meningkatkan produksi minyak di Banyu Urip dan produksi Nasional secara keseluruhan. 

“Minyak ini sangat berarti bagi SKK Migas karena produksi dalam negeri belum mencukupi kebutuhan sehingga harus impor. Kami beranggapan setetes minyak saat berarti bagi negara. Sehingga upaya-upaya meningkatkan produksi minyak terus dilakukan oleh SKK Migas dan KKKS,” terang Hudi. (DIN/SL)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *