Logo SitusEnergi
Harga Minyak Relatif Melemah Tipis, Brent dan WTI Terkoreksi Dibawah 1 Persen Harga Minyak Relatif Melemah Tipis, Brent dan WTI Terkoreksi Dibawah 1 Persen
Jakarta, Situsenergi.com Harga minyak melemah tipis, Rabu, imbas dari investor yang mempertanyakan efektivitas pelepasan stok dari cadangan strategis yang dipimpin Amerika, dan mengalihkan fokus... Harga Minyak Relatif Melemah Tipis, Brent dan WTI Terkoreksi Dibawah 1 Persen

Jakarta, Situsenergi.com

Harga minyak melemah tipis, Rabu, imbas dari investor yang mempertanyakan efektivitas pelepasan stok dari cadangan strategis yang dipimpin Amerika, dan mengalihkan fokus mereka ke bagaimana produsen akan meresponnya.

Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup turun 6 sen, atau 0,07 persen, menjadi USD82,25 per barel, sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), berkurang 11 sen, atau 0,14 persen, menjadi USD78,39 per barel.

Demikian laporan  Reuters,  di New York, Rabu (24/11/2021) atau Kamis (25/11/2021) pagi WIB.

Amerika Serikat mengatakan akan melepaskan jutaan barel minyak dari cadangan strategis, berkoordinasi dengan China, India, Korea Selatan, Jepang dan Inggris, untuk mencoba mendinginkan harga setelah produsen OPEC Plus berulang kali mengabaikan desakan untuk menggelontorkan lebih banyak pasokan minyak mentah.

Jepang akan melepaskan “beberapa ratus ribu kiloliter” minyak dari cadangan nasionalnya, tetapi waktu penjualannya belum diputuskan, kata Menteri Perindustrian Koichi Hagiuda, Rabu.

Beberapa negara belum mengambil posisi yang membantu dalam hal harga minyak dan gas, ungkap Kepala Badan Energi Internasional, Rabu, dan mengatakan pasokan yang kurang sudah mencapai konsumen.

BACA JUGA   PDSI Ubah Limbah Jadi Cuan! Coverall Bekas Disulap Jadi Produk Fashion Ramah Lingkungan

Analis mengatakan efek pelepasan cadangan terkoordinasi itu terhadap harga kemungkinan akan berumur pendek setelah bertahun-tahun terjadi penurunan investasi dan pemulihan global yang kuat dari pandemi Covid-19.

Pelepasan terkoordinasi itu dapat menambah sekitar 70 juta hingga 80 juta barel pasokan minyak mentah, lebih kecil dari lebih dari 100 juta barel yang diperhitungkan pasar, kata analis Goldman Sachs.

“Pada model penetapan harga kami, pelepasan seperti itu akan bernilai kurang dari USD2 per barel, secara signifikan kurang dari aksi jual USD8 per barel yang terjadi sejak akhir Oktober,” kata bank itu.

JPMorgan Global Commodities Research mengatakan dampak apapun pada harga minyak dari pelepasan minyak mentah mungkin tidak akan bertahan lama. Pialang itu juga memperkirakan permintaan minyak global akan melampaui level 2019 pada Maret 2022.

Sementara perhatian sekarang beralih ke bagaimana Organisasi Negara Eksportir Minyak dan sekutunya akan bereaksi terhadap pelepasan cadangan bersama itu, narasumber mengatakan kelompok itu tidak membahas penghentian sementara peningkatan produksi minyak untuk saat ini.

Kelompok itu akan mengadakan dua pertemuan minggu depan untuk menetapkan kebijakan, kata narasumber.
Jeffrey Halley, analis pasar OANDA, mengatakan langkah untuk memanfaatkan penyimpanan adalah “keajaiban satu kali dan pasar merespons dengan tepat”.

BACA JUGA   PGN Gagal Teken Kontrak Gas West Natuna, Ini Respons Manajemen

Stok minyak mentah AS naik 1 juta barel, pekan lalu, tutur Badan Informasi Energi, dibandingkan dengan ekspektasi analis untuk penurunan 481.000 barel.

Stok minyak mentah AS di Strategic Petroleum Reserve menyusut pekan lalu menjadi 604,5 juta barel, level terendah sejak Juni 2003.

“Kendati persediaan minyak mentah meningkat sebesar 1 juta barel, persediaan minyak mentah di Strategic Petroleum Reserve merosot 1,6 juta barel dan seiring dengan berlanjutnya penurunan persediaan produk, saya pikir ini mendukung harga,” ujar Andrew Lipow, Presiden Lipow Oil Associates.

Jumlah rig minyak AS yang aktif naik enam unit menjadi 467 minggu ini, tertinggi sejak April 2020, karena lonjakan harga minyak mentah mendorong beberapa pengebor untuk kembali ke sumur.
Harga juga dipengaruhi infeksi virus korona yang memecahkan rekor di beberapa bagian Eropa, mendorong pembatasan baru pada pergerakan. (SNU)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *