Logo SitusEnergi
Waspadai Pihak  Yang Manfaatkan Program BBM Satu Harga Waspadai Pihak  Yang Manfaatkan Program BBM Satu Harga
Jakarta,situsenergy.com Sebuah SPBU swasta milik Aneka Kimia Raya (AKR) diberitakan telah diresmikan oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) , Rabu... Waspadai Pihak  Yang Manfaatkan Program BBM Satu Harga

Jakarta,situsenergy.com

Sebuah SPBU swasta milik Aneka Kimia Raya (AKR) diberitakan telah diresmikan oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) , Rabu 8/11 yang lalu.

SPBU milik PT Aneka Kimia Raya (AKR) terletak di kecamatan Ledo, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.

SPBU ini merupakan program BBM Satu Harga yang dikebut oleh pemerintah hingga akhir tahun ini bisa tercapai target 54 titik di seluruh Indonesia.

Menanggapi diresmikan sebuah SPBU swasta tersebut, Sofyano Zakaria, pengamat kebijakan energi, menyambut gembira adanya usaha pemerintah menambah dan membangun SPBU di wilayah Terluar, Terjauh dan Tertinggal atau disebut 3T.

“Adanya pembangunan SPBU di wilayah 3T bisa membuat masyarakat mudah dan murah dalam membeli BBM” tambah Sofyano.

Namun, lanjut Sofyano,  “Pemerintah jangan lupa, bahwa SPBUsudah jadi bisnis yg diincar banyak pihak. Dan jangan sampai program BBM satu harga dimanfaatkan untuk jadi alat bisnis padahal tujuan sebenarnya tidak dalam pengertian yang hakiki tentang bbm satu harga itu” jelas Sofyano.

Sofyano yang berasal dari Kalbar lebih lanjut menambahkan : “Dalam satu kabupaten misalnya di Bengkayang Kalbar karena dengan pertimbangan keterbatasan jumlah kendaraannya, maka bisa saja pembangunan SPBU oleh Pertamina terwujud dalam jarak antara satu SPBUdengan SPBU lain sekitar 70 km.Karena jarak antar SPBU sangat jauh , maka ada masyarakat  yang ambil kesempatan membeli BBM dari SPBU dan menjual kembali secara illegal BBM itu ke umum, dengan harga yang tinggi katakan Rp30.000 ribu perliter.

BACA JUGA   Fatar Yani Abdurrahman Dilantik Menjadi Wakil Kepala SKK Migas

Maka apakah gara gara beberapa  penjual illegal BBM , maka pemerintah lalu meminta Pertamina atau swasta segera bangun SPBU untuk BBM satu harga diantara SPBU yang ada?” Tanya Sofyano .

“Lha bagaimana nasib SPBU yang ada disana yang mungkin belum kembali modal karena didaerah, pembeli BBM juga  sangat minim.  Masyarakat dan aparat pemerintah  bisa membuktikan secara langsung  bahwa SPBU pada jalan yang ada mulai antara kota Pontianak menuju ke Sambas , banyak yang sepi bahkan teramat sepi , nah bagaimana lagi dengan SPBU di wilayah Jagoi Bengkayang perbatasan Kalbar Malaysia sana. Jadi apakah dengan dibangun nya SPBU baru untuk BBM satu harga, itu dinilai sebagai program perwujudan BBM satu harga.

Jika demikian, bisa bisa di pulau Jawa bisa diminta ada SPBU BBM satu harga ketika ada banyak pengecer illegal jual BBM dengan harga diatas harga penetapan pemerintah” tambah Sofyano.

Bagaimana sikap pemerintah jika ternyata SPBU satu harga hanya operasi setengah hari saja dan membuat ada pengecer ilegal yang jual BBM dengan harga yang tidak sama dengan harga SPBU.

BACA JUGA   Soal Isu Penghapusan Premium, Energy Watch : Sudah Saatnya Beralih ke Energi Ramah Lingkungan

Sofyano juga mempertanyakan, untuk SPBU swasta yang jalankan program bbm satu harga, harga bbm yg dijualnya akan satu harga dengan harga BBM nya siapa. Apa harganya pasti sama atau lebih murah dari SPBU Pertamina. Ini harus kita pertanyakan dan perhatikan, lanjut Sofyano.

“Pemerintah harus mewaspadai dan menolak jika  sampai pihak swasta apalagi asing hanya akan bangun SPBU memanfaatkan program bbm satu harga dengan membangun SPBU hanya pada wilayah tertentu yang bukan wilayah 3T sesungguhnya”,tutup Sofyano. (ir-red)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *