


Jakarta, stusenergi.com
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) membukukan pendapatan sebesar Rp42,76 triliun di sepanjang tahun 2024 atau tumbuh 11 persen secara tahunan (year on year/yoy). Sementara laba bersih mencapai Rp5,10 triliun dan EBITDA Rp8,30 triliun.
Total aset perusahaan sebesar Rp41,79 triliun, tumbuh 8 persen secara tahunan. Kenaikan pendapatan terutama ditopang oleh penjualan ekspor yang mencapai 20,26 juta ton atau naik 30 persen secara tahunan.
“Penjualan domestik juga meningkat 6 persen secara tahunan menjadi 22,64 juta ton. Total penjualan pada 2024 mencapai 42,89 juta ton atau tumbuh 16 persen secara tahunan,” kata Niko Chandra, Corporate Secretary PTBA dalam keterangannya, Selasa (8/4/2025).
Penjualan batubara PTBA didominasi oleh pasar domestik dimana porsi pasarnya sebesar 53 persen dan ekspor 47 persen. Perseroan berhasil merealisasikan belanja modal sebesar Rp2,35 triliun sepanjang 2024, meningkat 17 persen secara tahunan.
“Belanja modal ini terutama untuk pengembangan bisnis, di antaranya pengembangan angkutan batubara Tanjung Enim – Keramasan,” katanya.
Kinerja baik dapat dicapai meski terdapat berbagai tantangan, di antaranya koreksi harga batu bara dan fluktuasi pasar. Rata-rata indeks harga batu bara ICI-3 terkoreksi 12 persen secara tahunan dari USD84,76 per ton pada 2023 menjadi USD74,19 per ton di 2024.
Sedangkan rata-rata indeks harga batubara Newcastle terkoreksi 22 persen secara tahunan menjadi USD134,85 per ton pada 2024, dari USD172,79 per ton pada 2023.
“Kami terus berupaya memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri serta peluang ekspor untuk mempertahankan kinerja baik,” katanya. (DIN/GIT)
No comments so far.
Be first to leave comment below.