Jakarta, situsenergy.com
Ketua Umum SP PLN Jumadis Abda optimis biaya pokok produksi (bpp) listrik masih bisa ditekan, sehingga harga listrik tidak perlu dinaikkan, bahkan jika perlu malah bisa turun.
“Berdasarkan pengalaman, ada tiga indikator yang disinyalir membuat bpp tinggi. Pertama terkait dengan bauran energi yang digunakan serta harga energi primer terutama gas alam di dalam negeri yang lebih mahal,” ujarnya kepada wartawan Jakarta kemarin
Yang kedua, kata dia, pola pengoperasian pembangkit yang tidak efisien dengan keberadaan listrik biaya pemeliharaan intalasi terutama di pembangkit.
“Bila seluruh komponen pengambil keputusan dapat mencari solusi dalam seminar ini maka bpp bisa turun dan harga listrik tidak perlu naik,” tukasnya.
Justeru menurut dia, yang terjadi adalah harga listrik bisa turun dan bahkan PLN pun tidak perlu mendapat subsidi negara lagi. Dengan demikin, uang subsidi yang mencapai Rp 60,4 triliun (2016), dapat dialihkan untuk membangun infrastruktur transportasi, pendidikan dan kesehatan yang menjadi fokus pemerintah saat ini.
“Hal ini justeru sangat mendukung program pemerintah untuk menghadirkan energi murah untuk rakyat, serta “Indonesia Daulat Energi” yang dicanangkan Jokowi-JK sebelum pemilu dapat terealisasi, untuk kesejahteraan rakyat,” tukas Jumadis.
Untuk itu ia berharap, rencana seminar yang digagas bersama antara SP PLN dengan BEM UIdan BEM FTUI nanti bisa berjalan sukses. Dan ia berharap kehadiran narasumber yang berkompeten dalam bidangnya akan sangat menentukan.
“Seminar ini adalah kesempatan yang baik untuk membahas biaya pokok produksi (bpp) listrik, agar listrik tidak perlu naik. Kalau perlu malah turun,” pungkas Jumadis.
Sebelumnya, Ketua Umum Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI), M.Syaiful Mujab mengatakan, tema seminar yang akan digelar terkait dengan permasalahan yang sedang hangat saat ini yakni bagaimana upaya untuk menurunkan biaya pokok produksi agar tarif listrik bisa murah.
“Seminar ini merupakan wujud kepedulian mahasiswa terkait energi nasional. Kita sangat mendukung menghadirkan energi dan listrik murah untuk rakyat sehingga ekonomi Indonesia bisa maju dan keluar dari keterpurukannya. Karena energi adalah pondasi ekonomi,” tukasnya.
Pihaknya berharap, para pengambil keputusan bisa hadir sebagai narasumber, seperti Menteri ESDM, Menteri BUMN, Pimpinan Komisi VII DPR RI, Menteri Keuangan, Dirut PLN dan lain-lain. “Kami juga berharap Presiden bisa hadir untuk membuka sekaligus memberikan pengarahan dalam seminar ini. Karena menghadirkan energi murah termasuk program Jokowi-JK sebelum pemilu. Kan sayang kalau tidak didukung dan direalisasikan,” pungkas Mujab.(RAL)
No comments so far.
Be first to leave comment below.