Logo SitusEnergi
Sektor EBT dan Industri Hijau Tetap Diminati Investor di Tengah Ancaman Krisis Sektor EBT dan Industri Hijau Tetap Diminati Investor di Tengah Ancaman Krisis
Jakarta, Situsenergi.com Ketua Penyelenggara B20 Indonesia, Shinta W Kamdani mengatakan, bahwa untuk menyikapi tingginya minat investor berinvestasi di Sektor energi baru dan terbarukan (EBT),... Sektor EBT dan Industri Hijau Tetap Diminati Investor di Tengah Ancaman Krisis

Jakarta, Situsenergi.com

Ketua Penyelenggara B20 Indonesia, Shinta W Kamdani mengatakan, bahwa untuk menyikapi tingginya minat investor berinvestasi di Sektor energi baru dan terbarukan (EBT), pihaknya bersama pemerintah terus berupaya mendorong EBT agar memiliki regulasi yang jelas dan kuat.

“Yang sering menjadi pertanyaan adalah terkait kesiapan regulasi. Tapi yang jelas pemerintah saat ini komitmen untuk mau mendorong EBT ini terutama kita ada komitmen untuk energy transition,” kata Shinta saat berdialog di IDX Channel, Jumat (25/11/2022).

Apalagi, kata dia, Indonesia sendiri sudah berkomitmen untuk net zero emission sebelum tahun 2060 dan salah satunya dari sektor energi.

“Jadi kalau kita lihat kan Indonesia juga sudah komitmen untuk net zero ya sebelum 2060, nah salah satunya dari sektor energi. Dan pemerintah sendiri sudah menyiapkan energy transition mechanismnya dan road mapnya,” ujarnya.

Menurut Shinta, untuk mewujudkan itu semua tentu perlu didukung oleh beberapa hal, yakni ekosistem, pendanaan, dan sumber daya manusianya.

“Saya rasa kesiapan Indonesia sudah berjalan. Cuma memang masih banyak tantangan yang harus kita bereskan terutama yang berkaitan dengan tarif dan seperti kita ketahui juga undang undang mengenai EBT sendiri,” paparnya.

Lebih jauh ia mengatakan, bahwa sektor
EBT serta industri hijau menjadi sektor yang paling diminati oleh para investor saat ini. Hal ini karena didukung kekayaan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia.

“Kalau kita lihat sektornya, sektor EBT khususnya dan industri hijau sangat diminati oleh para investor. Jadi walaupun kondisi dunia sedang memasuki resesi tetapi minat untuk investasi di bidang ini masih sangat tinggi,” tukasnya.

Selain itu, lanjut Shinta, sektor lain yang menjadi sasaran investor lainnya adalah digital, infrastruktur, serta sektor-sektor yang berhubungan dengan sustainability dan pengurangan karbon.

“Itu karena Indonesia menjadi negara yang memiliki national research terbesar dan juga potensi dari sumber daya alam yang besar ini menjadi salah satu minat yang sangat tinggi dari para investor,” jelasnya.

Terkait negara mana saja yang sangat antusias berinvestasi di Indonesia, Shinta menerangkan di antaranya Perancis, Australia, Amerika, Tiongkok, Jerman, Inggris, dan Kanada.

“Kanada sekarang sudah mulai memperhatikan Indonesia khususnya kemarin kita menandatangani untuk Green Airport,” pungkasnya.(Ert/SL)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *