

PLN Gandeng Mitra Global, Percepat Transisi Energi Hijau Lewat Tenaga Hidro
LISTRIK April 17, 2025 Editor SitusEnergi 0

Jakarta,situsenergi.com
PT PLN (Persero) terus memperkuat kolaborasi internasional dalam mengembangkan energi baru terbarukan, khususnya tenaga hidro. Upaya ini dilakukan guna mempercepat tercapainya target Net Zero Emission (NZE) pada 2060.
Komitmen PLN ini terlihat dalam konferensi Indonesia–Switzerland Hydropower Conference 2025. Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Olivier Zehnder, menegaskan dukungan negaranya terhadap pengembangan tenaga hidro di Indonesia. Ia menyebut perusahaan Swiss telah aktif dalam sektor ini selama lebih dari satu abad.
Wakil Ketua International Hydropower Association (IHA), Karen Atkinson, turut mengapresiasi strategi energi Indonesia yang menempatkan tenaga hidro sebagai bagian utama dalam transisi energi. Ia menekankan pentingnya kolaborasi dan inovasi demi terwujudnya proyek-proyek hidro yang berkelanjutan.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyatakan bahwa tenaga hidro merupakan energi terbarukan paling potensial di Indonesia. Energi ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada impor energi fosil serta memperkuat ketahanan energi nasional sesuai visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
“Energi hidro adalah salah satu sumber EBT paling potensial yang dimiliki Indonesia dan dapat dikembangkan secara masif untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil, khususnya yang berasal dari impor. Untuk mengoptimalkan potensi ini, dibutuhkan kolaborasi erat dan berkelanjutan antara negara, industri, komunitas, termasuk IHA dan INAHA (Indonesian Hydropower Association),” ujar Darmawan dalam keterangan tertulis, Kamis (17/4/2025).
Dalam rencana pembangunan pembangkit listrik hingga 2034, sekitar 59% kapasitas berasal dari energi terbarukan, dengan 28% di antaranya adalah tenaga hidro. PLN juga menggarap proyek strategis seperti Mentarang Induk (1,3 GW), Kayan Cascade (9 GW), serta Upper Cisokan Pumped Storage (1.040 MW) yang didukung oleh World Bank.
PLN mencatat potensi tenaga hidro nasional sebesar 28,9 GW, dengan mayoritas berada di Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi. Langkah ini menjadi bagian dari cetak biru transisi energi Indonesia menuju ekosistem bersih, berdaya saing, dan berkelanjutan. (*)
No comments so far.
Be first to leave comment below.