Jakarta, Situsenergy.com
Perusahaan minyak Brasil yang dikendalikan negara Petróleo Brasileiro SA telah mengurangi harga untuk bensin yang dijualnya di Brazil sampai di bawah paritas dengan bahan bakar yang diimpor dari Amerika Serikat, mengurangi marjin keuntungan untuk mendapatkan kembali pangsa pasar.
Petrobras, sebagai perusahaan yang umum dikenal, telah secara tajam mengurangi selisih harga antara nilai bensin yang dijual di kilangnya dan harga spot di Teluk Meksiko AS sejak awal Juli, ketika mengumumkan perubahan pada harga untuk mengadopsi penyesuaian hampir setiap hari. , Menurut pakar pasar bahan bakar.
Sebuah laporan dari konsultan Tendências menunjukkan harga bensin Petrobras di Brasil sejak penerapan strategi baru bervariasi dari 0,05usdol nyata per liter di atas harga Teluk spot sampai 0,03usdol di bawah referensi tersebut.
Itu dibandingkan dengan harga sebelum kebijakan baru 0,21usdol nyata rata-rata di atas spot Gulf gasoline.
Ketika memperhitungkan biaya impor, biaya bensin Petrobras kurang dari produk A.S. yang diimpor, kata Walter Vitto, seorang analis di Tendências.
Misalnya, bensin Petrobras berharga 0,16 usdol nyata per liter kurang dari impor bensin A.S. di Brasil mulai 1 Agustus, menurut data dari konsultan tersebut.
Adriano Pires, seorang konsultan di Pusat Infrastruktur Brasil (CBIE), mengatakan bahwa perubahan tersebut menunjukkan bagaimana Petrobras terus mengubah metodenya terhadap praktik pasar, meninggalkan era ketika perusahaan tersebut menghabiskan jutaan dolar per tahun untuk mempertahankan harga bensin secara artifisial rendah. Membantu pemerintah mengendalikan inflasi.
Petrobras mengatakan tidak akan mengomentari strategi penetapan harga bahan bakarnya.
Perusahaan yang berhutang kehilangan pangsa pasar bahan bakar impor dalam beberapa bulan terakhir, ketika harga jauh di atas pasar internasional untuk meningkatkan pendapatan.
Impor bensin melonjak 70 persen pada kuartal pertama, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, menurut angka dari regulator minyak Brasil ANP.
Kilang berjalan turun menjadi sekitar 75 persen dari kapasitas, yang setara dengan sekitar 95 persen pada tahun 2014, juga menurut ANP. Distributor bahan bakar percaya kebijakan penetapan harga baru mungkin berhasil memotong impor.
Marcelo Alecrim, chief executive Alesat, distributor bahan bakar terbesar keempat Brazil, mengatakan kepada Reuters bahwa kebijakan baru tersebut kemungkinan akan menghentikan impor oportunistik, hanya karena mudah untuk mendapatkan keuntungan.
“Mulai sekarang, saya yakin hanya pemain yang lebih profesional yang akan menangani impor,” katanya.[r/red]
*(reuters 7/8/2017)
No comments so far.
Be first to leave comment below.