Logo SitusEnergi
Pertamina Gelontorkan US$ 1,547 M untuk Proyek Gas Jambaran Pertamina Gelontorkan US$ 1,547 M untuk Proyek Gas Jambaran

Pertamina Gelontorkan US$ 1,547 M untuk Proyek Gas Jambaran

ENERGI September 25, 2017 Editor SitusEnergi 0

Amien Sunaryadi7 Bupati Bojonegoro Suyoto.1 CO2 34%1 corporate social responsibility (CSR)1 dana investasi senilai US$11 Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Elia Massa Manik1 gas sebesar 500 MMSCFD tersebut dilengkapi dengan 19 future connection1 Kementerian ESDM memerintahkan Pertamina c.q.1 Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa3 Kepala SKK Migas10 Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Tanri Abeng1 Lapangan JTB1 mengatasi defisit pasokan gas di Jawa Tengah dan Jawa Timur.1 mengurangi angka kemiskinan yang menjadi salah satu program prioritas Presiden Joko Widodo Surat No 9/13/MEM.M/2017 tertanggal 3 Januari 20171 Menteri ESDM Ignasius Jonan15 multiplier effect bagi ekonomi nasional1 negosiasi pengalihan hak partisipasi (participating interest/PI) dalam pengembangan JTB.1 peletakan batu pertama (groundbreaking)1 pembangunan pipa Gresik-Semarang sepanjang 267 km1 pemrosesan gas 330 juta kaki kubik per hari (million metric standard cubic feet per day/MMSCFD)1 Pertamina Gelontorkan US$ 12 PI 45%. Pascaalih kelola1 Pipa transmisi gas Gresik-Semarang berdiameter 28 inchi1 produksi gas jual 172 MMSCFD1 Proyek Gas Jambaran1 proyek strategis nasional7 Proyek Unitisasi Lapangan Gas Jambaran Tiung Biru (JTB)1 PT Japan Gas Corporation yang sudah memenangkan tender.1 PT Pertamina EP Cepu (PEPC)3 PT Pertamina Gas (Pertagas)2 PT Rekayasa Industri (Rekind)1 skema B to B (antarbisnis) bersama ExxonMobil Cepu Limited1 suplai gas yang cukup menggerakkan ekonomi nasional1 utilisasi pipa transmisi gas Gresik-Semarang1
 Jakarta, situsenergy.com PT Pertamina (Persero)  melalui anak perusahaan, PT Pertamina EP Cepu (PEPC), akan menggelontorkan dana investasi senilai US$1,547 miliar untuk Proyek Unitisasi Lapangan... Pertamina Gelontorkan US$ 1,547 M untuk Proyek Gas Jambaran

 Jakarta, situsenergy.com

PT Pertamina (Persero)  melalui anak perusahaan, PT Pertamina EP Cepu (PEPC), akan menggelontorkan dana investasi senilai US$1,547 miliar untuk Proyek Unitisasi Lapangan Gas Jambaran Tiung Biru (JTB).Pertamina bertekad segera mewujudkan JTB yang merupakan bagian proyek strategis nasional tersebut, agar dapat memberikan multiplier effect bagi ekonomi nasional.

Menteri ESDM Ignasius Jonan di Bojonegoro, Senin (25/9) meresmikan peletakan batu pertama (groundbreaking) Proyek Unitisasi Lapangan Gas Jambaran Tiung Biru (JTB). Hadir pula dalam peresmian itu Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi, Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Tanri Abeng, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Elia Massa Manik, dan Bupati Bojonegoro Suyoto.

Massa mengatakan groundbreaking pengembangan Jambaran Tiung Biru akan menjadi harapan baru bagi Indonesia, khususnya untuk mengatasi defisit pasokan gas di Jawa Tengah dan Jawa Timur.Dengan cadangan gas JTB sebesar 2.5 triliun kaki kubik (TCF), Pertamina berharap industri di Jawa Tengah dan Jawa Timur akan mendapat suplai gas yang cukup menggerakkan ekonomi nasional.

“Pengembangan lapangan JTB juga akan membuka lapangan kerja secara langsung maupun tidak langsung dan pada gilirannya akan mengurangi angka kemiskinan yang menjadi salah satu program prioritas Presiden Joko Widodo,” katanya.

BACA JUGA   Dolar Menguat, Corona Meningkat, Harga Minyak Terkoreksi

Setelah keluarnya Surat No 9/13/MEM.M/2017 tertanggal 3 Januari 2017, pemerintah melalui Kementerian ESDM memerintahkan Pertamina c.q. PT Pertamina EP Cepu (PEPC) untuk mengembangkan secara penuh Lapangan JTB dan menyelesaikan proses pengalihan lapangan dengan skema B to B (antarbisnis) bersama ExxonMobil Cepu Limited. Saat ini, menurut Massa, Pertamina masih terus menuntaskan negosiasi pengalihan hak partisipasi (participating interest/PI) dalam pengembangan JTB.

Pertamina kini masih memiliki PI 45%. Pascaalih kelola, Pertamina akan menguasai PI hingga 91% dan sisanya 9% akan dimiliki badan usaha milik daerah (BUMD). Seiring proses negoisasi tersebut,  lanjutnya, telah banyak kemajuan diraih proyek JTB antara lain tercapainya kesepakatan jual beli gas bumi dengan PT PLN (Persero) dengan harga US7,6/MMBTU pada 8 Agustus 2017.

“Kesepakatan itu menjadi awal  untuk bisa mengembangkan lapangan gas JTB, karena sudah ada pembelinya,” ujarnya. Lapangan JTB yang memiliki kompleksitas tinggi dengan kandungan CO2 34%, fasilitas pemrosesan gas 330 juta kaki kubik per hari (million metric standard cubic feet per day/MMSCFD), dan produksi gas jual 172 MMSCFD akan dimulai pengeborannya setelah PEPC menunjuk PT Rekayasa Industri (Rekind) dan PT Japan Gas Corporation yang sudah memenangkan tender.

BACA JUGA   HBA Januari 2021 Ditetapkan Naik 27,14 Persen, Pasar Batu Bara Diprediksi Menggeliat

Massa mengatakan dengan berbagai kemajuan proyek tersebut, Pertamina optimistis Lapangan JTB akan berproduksi 2021 dan sekaligus mempercepat utilisasi pipa transmisi gas Gresik-Semarang. “Pemanfaatan gas bisa diperluas, sehingga proyek-proyek yang sempat tertunda dan keekonomiannya diragukan, akan kembali berjalan satu per satu dan menggerakkan perekonomian di Jawa Tengah dan Jawa Timur,” kata Dirut Pertamina.

Massa juga menambahkan, saat ini, Pertamina melalui anak perusahaan, PT Pertamina Gas (Pertagas) tengah menyelesaikan pembangunan pipa  Gresik-Semarang sepanjang 267 km dengan nilai investasi sekitar US$515,7 juta. “Dengan progres EPC saat ini sudah mencapai 85%, diperkirakan proyek ini akan onstream pada pertengahan tahun 2018,” lanjutnya.

Pipa transmisi gas Gresik-Semarang berdiameter 28 inchi dengan kapasitas penyaluran gas sebesar 500 MMSCFD tersebut dilengkapi dengan 19 future connection, sehingga berpotensi menyalurkan gas bagi industri di tujuh kabupaten/kota sepanjang Jawa Tengah dan Jawa Timur yang terlewati pipa.

Dalam mengelola lapangan, Pertamina juga peduli dan bertanggung jawab kepada masyarakat melalui corporate social responsibility (CSR)  dalam berbagai program peningkatan kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat khususnya di wilayah terdekat dengan pengembangan JTB. (ACB)

BACA JUGA   Empat Tahun Petral Dibubarkan, Siapa yang Diuntungkan?

 

 

 

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *