Pertamina Bor 27 Sumur di Blok Mahakam
ENERGI November 14, 2019 Editor SitusEnergi 0
Jakarta, situsenergy.com
PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) akan mengebor sebanyak 257 sumur di Blok Mahakam dengan nilai investasi US$ 1,5 miliar. Pengeboran dilakukan guna menahan laju produksi blok migas ini agar tidak turun signifikan.
“Pertamina merencanakan akan melakukan pemboran 257 sumur di 5 lapangan antara tahun 2020-2022, dengan biaya investasi sebesar US$ 1,5 miliar,” kata Kepala Divisi Program dan Komunikasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Wisnu Prabawa Taher dalam keterangan resminya.
Menurut Wisnu, SKK Migas menaruh perhatian besar di Blok Mahakam sebagai salah satu tulang punggung produksi migas nasional. Blok ini merupakan blok migas dengan produksi migas terbesar keempat di Indonesia.
Pihaknya terus mendorong Pertamina untuk meningkatkan kegiatan eksplorasi dan pengeboran sumur baru di Blok Mahakam. Tahun ini, Pertamina mengebor 121 sumur, melampaui target awal sebanyak 118 sumur.
“Jumlah ini merupakan tertinggi dalam 7 tahun terakhir, di mana pada 2012 tercatat sebanyak 105 sumur yang dibor,” ujar Wisnu.
Dia melanjutkan, dari upaya tersebut, Pertamina berhasil meningkatkan produksi Lapangan Handil dari sebelumnya rata-rata sebesar 15-16 ribu barel per hari (bph) menjadi 17 ribu bph. Peningkatan produksi ini menyusul keberhasilan pengeboran di sumur Handil Shallow H-LB-177.
Pihaknya juga mendorong Pertamina untuk melakukan eksplorasi di Blok Mahakam, karema ada potensi cadangan yang besar di blok tersebut. Jika berhasil dieksplorasi, cadangan ini tidak hanya dapat meningkatkan kembali produksi migas di Blok Mahakam, tetapi juga menambah cadangan migas secara nasional. SKK Migas memproyeksikan potensi cadangan gas di Blok Mahakam mencapai 10 triliun kaki kubik atau lebih lima kali lipat dari cadangan yang ada saat ini.
“Selain itu, sudah tersedianya infrastruktur pendukung yaitu kilang LNG di Bontang, maka setiap hasil produksi di Blok Mahakam dapat dengan cepat dilakukan monetisasi sehingga memberikan pemasukan ke negara dan pemerintah daerah melalui dana bagi hasil migas,” tutur Wisnu. (ert/acb)
No comments so far.
Be first to leave comment below.