Logo SitusEnergi
OPEC Plus Pertahankan Kebijakan Output, Minyak Brent Melesat Lampaui USD 81 Per Barel OPEC Plus Pertahankan Kebijakan Output, Minyak Brent Melesat Lampaui USD 81 Per Barel
Jakarta, Situsenergi.com Harga minyak melonjak ke level tertinggi tiga tahun, Senin, setelah OPEC Plus mengkonfirmasi akan tetap mempertahankan kebijakan produksinya saat ini ketika permintaan... OPEC Plus Pertahankan Kebijakan Output, Minyak Brent Melesat Lampaui USD 81 Per Barel

Jakarta, Situsenergi.com

Harga minyak melonjak ke level tertinggi tiga tahun, Senin, setelah OPEC Plus mengkonfirmasi akan tetap mempertahankan kebijakan produksinya saat ini ketika permintaan untuk produk minyak rebound, meski ada tekanan dari sejumlah negara untuk dorongan produksi yang lebih besar.

Keputusan kartel produsen itu untuk terus meningkatkan produksi minyak secara bertahap mengirim harga naik tajam, menambah tekanan inflasi yang dikhawatirkan negara-negara konsumen akan menggagalkan pemulihan ekonomi dari pandemi.

Juli lalu, OPEC Plus setuju untuk meningkatkan produksi sebesar 400.000 barel per hari (bph) setiap bulan hingga setidaknya April 2022 untuk menghapus pengurangan produksi 5,8 juta barel per hari.

Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup melambung USD1,98, atau 2,5 persen, menjadi USD81,26 per barel, demikian mengutip laporan  Reuters,  di New York, Senin (4/10/2021) atau Selasa (5/10/2021) pagi WIB. 

Minyak berjangka Brent patokan internasional naik 1,5 persen pekan lalu untuk kenaikan mingguan keempat berturut-turut, dan kembali ke posisi tertinggi yang terakhir terlihat pada 2018.

Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, melesat USD1,74, atau 2,3 persen, menjadi USD77,62 per barel setelah menguat selama enam minggu terakhir, dan berada di level tertinggi sejak 2014.

“Mengingat gambaran permintaan dan hasil pertemuan OPEC , sentimen keseluruhan seputar minyak mentah adalah  bullish,”  kata John Kilduff, mitra di Again Capital LLC, New York.

Permintaan batu bara dan gas alam melampaui level tertinggi sebelum Covid-19 dengan minyak sangat tertinggal, menurut pengawas energi, Badan Energi Internasional. Tiga perempat dari permintaan energi global masih dipenuhi bahan bakar fosil, dengan kurang dari seperlimanya oleh energi terbarukan non-nuklir.

BACA JUGA   Telan Subsidi Sangat Besar, PUSKEPI: Pemerintah Sebaiknya Hapus BBM Pertalite

OPEC Plus, kelompok yang terdiri dari Organisasi Negara Eksportir Minyak ( OPEC ) dan sekutunya termasuk Rusia, mendapatkan tekanan dari beberapa negara untuk menambah lebih banyak barel ke pasar karena permintaan pulih lebih cepat dari ekspektasi di beberapa bagian dunia.

Empat sumber OPEC Plus mengatakan kepada  Reuters  baru-baru ini bahwa produsen sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan produksi lebih dari yang telah disepakati.

Reli harga minyak juga didorong kenaikan harga gas, yang melonjak 300 persen, mendorong peralihan ke bahan bakar minyak dan produk minyak mentah lainnya untuk menghasilkan listrik dan bagi kebutuhan industri lainnya. (SNU)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *